Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan mengatakan bahwa pihaknya segera menyiapkan langkah konkret untuk menindaklanjuti hasil pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Ahmad Zahid Hamidi pada hari Senin.
"Pertemuan bilateral ini tidak hanya pertemuan simbolik, tetapi akan segera diterjemahkan ke dalam langkah teknis yang konkret. Hari ini kami membahas peta jalan tindak lanjutnya bersama kementerian dan lembaga terkait," Budi Gunawan di Jakarta, Senin.
Di bidang polkam, kedua negara menyepakati sejumlah langkah strategis untuk memperkuat kerja sama di bidang politik dan keamanan, khususnya terkait dengan pengelolaan wilayah perbatasan serta penanganan kejahatan lintas negara.
Pertemuan bilateral tersebut membahas rencana pelaksanaan teknis di lapangan untuk mendukung implementasi perjanjian batas maritim di Laut Sulawesi dan Selat Malaka yang telah ditandatangani Indonesia-Malaysia pada tahun 2023.
Tidak hanya itu, Pemerintah juga tengah menyusun langkah lanjutan atas kesepakatan demarkasi batas darat, terutama di segmen Pulau Sebatik dan West Pilar, yang telah disetujui kedua negara pada bulan Februari 2025.
Menkopolkam menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antarinstansi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan kebijakan di lapangan.
Selain soal batas wilayah, rapat juga membahas penguatan kerja sama dalam penanganan terorisme, penyelundupan barang dan manusia, peredaran narkotika, serta penangkapan ikan ilegal (illegal fishing).
Budi Gunawan menginstruksikan agar langkah-langkah pengamanan perbatasan tidak hanya bersifat responsif, tetapi juga preventif dan berbasis intelijen kolaboratif.
Baca juga: Prabowo ceritakan kedekatan dengan Sultan Ibrahim sudah 45 tahun
Baca juga: Indonesia-Malaysia bahas peningkatan hubungan dagang melalui JTIC
"Masalah perbatasan kita bukan hanya soal garis batas, melainkan juga soal keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kerja sama Indonesia-Malaysia harus menyentuh aspek pengawasan, operasi bersama, hingga edukasi masyarakat perbatasan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa penguatan hubungan dengan Malaysia merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk menjaga stabilitas dan ketahanan kawasan ASEAN.
Menurut dia, keberhasilan dalam menyelesaikan isu-isu bilateral, termasuk batas wilayah dan penegakan hukum lintas negara, akan menjadi contoh konkret kontribusi kedua negara dalam menciptakan kawasan yang aman, damai, dan sejahtera.
"Presiden RI Prabowo Subianto mengingatkan kita semua bahwa Indonesia dan negara sahabat di ASEAN memiliki tanggung jawab strategis untuk menjaga ketahanan regional," katanya.
Budi Gunawan lantas menekankan bahwa kolaborasi ini bukan semata untuk kepentingan nasional, melainkan juga untuk menjaga kawasan tetap stabil dan resiliensi menghadapi dinamika global.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Ahmad Zahid Hamidi diterima oleh Wakil Presiden RI didampingi oleh Menko Polkam, Menko PMK, Menteri Agama, serta Menteri Kelautan dan Perikanan.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu penting dan menghasilkan berbagai kesepakatan strategis antara kedua negara.
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025