Menkop upayakan koperasi bisa serap maksimal susu sapi peternak lokal

5 days ago 3
secara nasional produksi susu dalam negeri baru 20 persen dan 80 persen impor

Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengupayakan koperasi yang ada di daerah penghasil susu sapi, bisa maksimal dalam menyerap produksi peternak lokal.

Menkop Budi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa, mengatakan jumlah produksi susu sapi dalam negeri masih lebih rendah dibandingkan impor.

"Begini, secara nasional produksi susu dalam negeri baru 20 persen dan 80 persen impor. Koperasi itu merupakan suatu instrumen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Budi.

Budi menyatakan bahwa koperasi bisa memegang peranan penting dalam rangka meningkatkan serapan terhadap susu sapi yang dihasilkan dari peternak lokal.

"Untuk daerah yang mempunyai peternakan sapi perah, maka produksi susu dari peternak harus diserap," ujarnya.

Penyerapan produksi susu sapi juga dilakukan sebagai upaya mendukung pemenuhan gizi bagi anak-anak, khususnya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah digulirkan per 6 Januari 2025.

"Komponen susu yang bisa dihasilkan dari peternak lokal ini bisa membantu program MBG," ucapnya.

Budi tak memungkiri bahwa susu sapi memang bukan menjadi salah satu barang wajib di dalam MBG. Namun, untuk daerah penghasil sebisa mungkin menu itu diupayakan tersedia.

Sebab, kata dia, pendistribusian susu sapi untuk menu MBG di daerah penghasil bisa berjalan lebih mudah, lantaran tidak perlu memusingkan soal pengemasan.

Hal itu seperti yang telah dilakukan oleh Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung, di Kabupaten Malang. Susu sapi hasil peternak yang telah terlebih diserap, kemudian diproduksi oleh koperasi menggunakan metode pasteurisasi, sebelum pada akhirnya dibagikan kepada para pelajar di MTs dan SMK An-Nur, pada hari ini.

"Tadi itu susunya sudah tidak pakai kemasan yang bisa membuat harganya mahal tetapi ditempatkan di dalam dispenser, itu lebih segar," ujarnya.

Menurut dia, model yang telah diterapkan oleh KAN Jabung bisa menjadi percontohan untuk diterapkan di daerah penghasil susu sapi lainnya.

"Paling tidak daerah yang ada peternakan sapi perah, seperti di Boyolali sama di Pengalengan, Jawa Barat bisa dilakukan model dispenser," tuturnya.

Sementara itu, Presiden Direktur KAN Jabung Eva Marliyanti mengatakan pembagian susu sapi pasteurisasi yang ditempatkan di dalam dispenser dalam rangka melaksanakan program MBG dari pemerintah pusat.

"Kementerian Koperasi sedang membuat metode baru untuk MBG. Kalau sebelumnya Jabung itu mendistribusikan susu menggunakan cup, sekarang ini memakai dispenser dan murid diberikan gelas dan ini masih trial," kata Eva.

Dikatakan Eva program penggunaan dispenser untuk mewadahi susu sapi adalah program dari Kementerian Koperasi (Kemenkop) dalam rangka mengurangi sampah yang muncul dari penggunaan wadah sekali pakai.

"Jumlah satu titik di An-Nur ini 3.040 liter setiap hari, di sini ada dua dapur umum. Kapasitas yang sudah kami keluarkan 6.000 ribu liter lebih. Trial hanya di An-Nur," ujarnya.

Baca juga: Koperasi pasok 1,3 juta liter susu per hari untuk program MBG

Baca juga: Menkop: Tujuh tantangan penguatan produksi susu sapi lewat koperasi

Baca juga: Kemenkop kawal produksi susu koperasi diserap industri

Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |