Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan upaya menghadapi derasnya arus informasi di ruang digital perlu kolaborasi erat antara pemerintah dengan media, yang pada akhirnya dapat memperkuat literasi digital masyarakat.
Meutya menilai pesan literasi yang datang dari media kerap lebih didengar publik dibandingkan dari pemerintah.
“Kadang kalau media melakukan literasi lebih didengar, daripada kalau Pemerintah yang melakukan literasi,” ujar Menkomdigi melalui keterangannya yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Menkomdigi harap penutupan fitur live TikTok tak berlangsung lama
Baca juga: Menkomdigi kembali desak X segera buat kantor di Indonesia
Data Kementerian Komdigi mencatat lebih dari 226 juta warga Indonesia atau 80,66 persen populasi sudah terkoneksi internet, dengan rata-rata penggunaan 8 jam 40 menit per hari. Namun, sekitar 50 juta orang belum memiliki akses internet sama sekali.
Tantangan lebih besar ada pada kelompok anak-anak. Dari 65 juta anak usia 0–14 tahun, 70 persen di antaranya sudah aktif menggunakan internet. Ironisnya, 80 persen orang tua tidak mengetahui aktivitas digital anak mereka.
“Ini yang menjadi tantangan. Angka 80 persen orang tua yang tidak mengetahui aktivitas anaknya di dunia digital menjadi PR bagi kita bersama. Salah satunya jawabannya ada pada giat-giat literasi yang masif,” tegas Meutya.
Ia juga menyoroti kecepatan perkembangan teknologi kecerdasan artifisial (AI) yang melesat jauh melampaui perkembangan teknologi lain, bahkan negara Albania sudah memilih AI sebagai “Menteri”.
Dengan kecepatan perkembangan teknologi ini Menkomdigi berharap media di Indonesia dapat terus mampu lebih peka membaca perkembangan dan dampaknya, baik negatif mau pun positif.
“Karena kadang teman-teman media jauh lebih cepat daripada pemerintah membacanya. Dan itu sah-sah saja. Kita perlu saling melengkapi, saling mengingatkan, dan berkolaborasi terutama di literasi,” kata dia.
Meski tantangan era digital kian kompleks, Meutya optimistis selalu ada peluang di baliknya. Ia menegaskan pemerintah membutuhkan mitra strategis untuk memastikan literasi digital menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
“Media punya peran yang amat strategis dan pemerintah siap berkolaborasi, khususnya tidak hanya dalam menyebarkan informasi yang benar, tapi juga melakukan literasi di berbagai daerah,” ujar Meutya.
Baca juga: Menkomdigi: Iklan pemerintah di bioskop bentuk transparansi publik
Baca juga: Menkomdigi: Satelit Nusantara 5 perkuat konektivitas digital nasional
Baca juga: Menkomdigi sambut positif peran PWI untuk kawal jurnalisme berkualitas
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.