Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak industri hingga akademisi turut aktif melatih kompetensi digital anak-anak bangsa untuk menghadapi persaingan ekonomi digital.
"Kami mengundang industri untuk berpartisipasi aktif dalam implementasi program-program melalui pengajaran atau mentorship, menyediakan infrastruktur bagi praktisi, fasilitas pembelajaran dan pelatihan, serta kesempatan untuk anak-anak muda Indonesia. Bagi dunia akademis, kampus juga menjadi tulang punggung transformasi ini," katanya di Jakarta, Rabu.
Pratikno menegaskan, perguruan tinggi dan lembaga penelitian memiliki tanggung jawab besar untuk mentransformasi diri menjadi pusat keunggulan dalam penelitian digital bagi Bangsa Indonesia.
"Kita perlu memperluas pengembangan inisiatif smart campus dengan infrastruktur digital yang canggih, smart learning environment (lingkungan pembelajaran yang cerdas), dan laboratorium inovasi yang terus terpadukan. Namun, transformasi fisik-sosial tidak cukup, kita memerlukan revolusi dalam cara berpikir dan pendidikan kita," ujar dia.
Pratikno menegaskan, guru-guru juga harus adaptif terhadap perkembangan teknologi yang besar, melalui pemberian metodologi pembelajaran yang mengimplementasikan teknologi secara efektif dan asesmen terus menerus untuk mengukur kompetensi digital yang relevan dengan kebutuhan industri.
Baca juga: Airlangga: Perlu peningkatan kompetensi SDM guna pacu ekonomi digital
Baca juga: BI Papua gelar kompetensi duta QRIS tingkatkan ekonomi digital
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK Ojat Darojat menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sedang membangun kapasitas talenta digital yang baru, dengan membentuk gugus tugas yang melibatkan berbagai pihak dari kalangan akademisi maupun praktisi.
"Kita sedang menyusun bagaimana cara agar pengembangan akal imitasi atau artificial intelligence (AI) ke depan benar-benar menjadi tools (alat) dalam rangka pengembangan sumber daya manusia di tanah air," kata Ojat.
Ia menegaskan, pembangunan talenta digital untuk memacu pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia tidak melepaskan manusia sebagai pusat pembangunan.
"Kita melihat dalam konteks digital, kita ingin menjadikan pembangun manusia sebagai center-nya, dan AI itu sebagai alat yang mendukung bagaimana cara pengembangan sumber daya manusia ke masa depan bisa sesuai dengan kebutuhan pembangunan AI, jadi bagaimana kita sekarang bisa membangun manusia dengan kemampuan yang disertai dengan pemanfaatan AI," ujar dia.
Ia menjelaskan gugus tugas tersebut kini sedang mempersiapkan peta jalan atau road map pengembangan AI ke depan, termasuk menyusun model-model atau skema yang tepat bagi pengembangan sumber daya manusia di era AI.
Baca juga: Forum Menteri Pendidikan APEC sorot kompetensi digital guru
Baca juga: Menkomdigi soroti pentingnya kompetensi dalam menghadapi ancaman siber
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025