Menko PM minta program magang nasional berkelanjutan

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar meminta program magang nasional yang ditujukan bagi mahasiswa yang baru lulus dari perguruan tinggi menjadi program yang berkelanjutan.

"Program 20 ribu magang (fresh graduate) yang akan terus dijadikan pilot project akhir tahun ini akan kita perbesar lagi, semoga sukses di 2026 pemagangan dan persiapan peningkatan kapasitas vokasi," kata Menko Muhaimin Iskandar usai memimpin "Rapat Tingkat Menteri Koordinasi Ketenagakerjaan dan Transformasi PMI" di Jakarta, Senin.

Muhaimin Iskandar menjelaskan program magang nasional ini penting untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja dan menjawab permasalahan mismatch di dunia kerja.

Baca juga: Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air

Ia pun mendorong penggunaan anggaran yang lebih besar dalam program pemagangan yang termasuk dalam stimulus ekonomi 8+4+5 ini. Program pemagangan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Semoga ada anggaran yang lebih besar lagi untuk memperbanyak lagi proses capacity building dan proses pemagangan di berbagai perusahaan," ujar Muhaimin Iskandar.

Baca juga: Menaker perkenalkan program pembaruan sistem magang nasional

Sementara itu, Menaker Yassierli menjelaskan Kemenaker tengah menyiapkan platform untuk perusahaan mendaftar dalam program magang ini.

Ia menuturkan melalui platform tersebut, para perusahaan akan mengisi informasi dan data yang diperlukan dalam program magang.

"Nanti ada proses pemadanan data dibantu oleh Diktisaintek dan kemudian bagaimana kita mendistribusikan 20 ribu itu," ujar Yassierli.

Rapat tingkat menteri ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri P2MI Christina Aryani yang mewakili Menteri P2MI Mukhtarudin.

Baca juga: Menaker: Perluasan pemagangan jadi program prioritas Kemnaker

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |