Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis Indonesia akan menjadi terang secara bertahap seiring strategi penguatan ekonomi yang tengah dijalankan pemerintah saat ini.
"Yang tadinya anda takut-takut, oh Indonesia gelap. Mungkin sebentar lagi Indonesia terang sedikit. Pertamanya semakin ke depan, semakin terang lagi," kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.
Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah menyuntikkan dana sebesar Rp200 triliun kepada lima bank himbara untuk memperkuat likuiditas perbankan nasional.
Menurutnya, saat ini perbankan tengah menunjukkan kegelisahan untuk menyalurkan likuiditas ke sistem perekonomian. Kondisi tersebut sudah dirasakan oleh pasar, deposan, hingga para pemilik perusahaan.
"Market tahu, para pelaku ekonomi tahu, para deposan sudah mulai merasakan, para pemilik perusahaan sudah merasakan. Pasti ditawarin mau enggak kredit. Itu dirasakan oleh pelaku ekonomi keseluruhan," ucapnya.
Dia menilai arus penyaluran dana ini, baik secara perlahan maupun cepat, akan masuk ke dalam sistem perekonomian dan mengubah arah sentimen pelaku usaha.
Proses tersebut diharapkan mendorong peralihan persepsi dari ketakutan terhadap kondisi ekonomi yang "gelap" menjadi keyakinan bahwa prospek perekonomian ke depan akan lebih terang.
Dia mengatakan dampak dari kebijakan ini akan mulai terserap secara efektif ke sektor riil dalam waktu sebulan.
Pemerintah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun pada lima bank umum mitra untuk memperkuat likuiditas perbankan nasional. Kelima bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Ketentuan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 yang ditandatangani Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa dan mulai berlaku sejak Jumat (12/9). Setiap bank penerima wajib melaporkan penggunaan dana kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti secara bulanan.
Adapun limit penempatan dana pada masing-masing bank ditetapkan berbeda, yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri masing-masing Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun.
Baca juga: Purbaya ingatkan bank hati-hati salurkan Rp200 triliun agar tak NPL
Baca juga: Menkeu: Dana Rp200 triliun di bank tekan persaingan dan turunkan bunga
Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.