Menkeu minta akedemisi hingga praktisi Islam siapkan respons ekonomi

6 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta akademisi, birokrasi, hingga praktisi Islam untuk terus meningkatkan peran dalam merespons isu ekonomi aktual.

Menurut dia, ketiga pemain itu merupakan pilar utama ekonomi Islam yang diharapkan bisa mewujudkan suatu konsep keadilan yang manfaatnya bisa dirasakan secara konkret.

“Tentu kita juga berharap para ahli ekonomi Islam bisa terus meningkatkan peran merespons berbagai isu aktual dan juga menjadi agen perubahan, baik di level nasional maupun di institusi global,” ujar Sri Mulyani dalam kegiatan Sarasehan Ekonom Islam, dikutip dari Instagram @smindrawati di Jakarta, Jumat.

Kegiatan Sarasehan Ekonom Islam diinisiasi oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). Sri Mulyani menyoroti cita-cita IAEI yang ingin menghadirkan sistem ekonomi yang adil, inklusif, dan sejalan dengan nilai-nilai Islam.

Baca juga: Sri Mulyani antisipasi dampak ekonomi global ke transisi energi

Sejak dibentuk pada dua dasawarsa lalu, kata Sri Mulyani, peran IAEI terus berkembang, mulai dari lanskap akademik hingga mengambil peran dalam penyusunan kebijakan pemerintah melalui berbagai riset dan kajian.

“Berbagai dinamika global seperti pandemi COVID-19 telah menjadi bukti betapa peran ahli ekonomi Islam menjadi sangat krusial. Saya senang bahwa IAEI telah mengambil peranan aktif dalam merespons gejolak tersebut, bahkan ikut aktif dalam pembangunan infrastruktur nasional,” tambahnya.

Menkeu menekankan bahwa ekonomi syariah memiliki spektrum yang luas, tidak hanya soal halal dan haram, tetapi juga mencakup prinsip-prinsip tata kelola yang berlandaskan nilai-nilai luhur, seperti amanah, integritas, fatonah, dan siddiq.

Nilai-nilai tersebut merupakan fondasi penting dalam menciptakan sistem ekonomi yang membawa kemaslahatan bagi seluruh masyarakat.

Menkeu berharap kegiatan Sarasehan Ekonom Islam oleh IAEI dapat memberikan perspektif baru untuk memperkaya pemahaman ilmu ekonomi dan ilmu Islam, sehingga kemudian bisa disinergikan menjadi “rahmatan lil ‘alamiin” atau rahmat bagi segenap umat manusia.

Baca juga: IAEI: Perkembangan keuangan syariah dukung industri halal Indonesia

Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |