Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan tidak ada imbauan atau persiapan khusus bagi puskesmas dan rumah sakit dalam menangani Human metapneumovirus (HMPV), namun dia meminta hal itu dilaporkan apabila terdeteksi.
"Ini penyakit seperti flu biasa saja. Yang penting sekarang kita minta laporkan saja. Karena ada beberapa lab yang bisa melakukan panel tes virus ini. Jadi yang virus ini kalau ternyata terdeteksi, kita minta dilaporkan saja. Karena virus influenza kan banyak," kata Menkes Budi ketika ditemui di Jakarta, Kamis.
Dia menjelaskan HMPV sudah ditemukan di dunia sejak lama yakni sejak 2001 dan tingkat fatalitasnya sangat rendah, sehingga sulit ditemukan. Menkes menilai proses penyembuhannya pun sama dengan flu biasa.
Baca juga: Menkes tegaskan virus HMPV tidak sebabkan kematian
Baca juga: Kemenkes: Skrining kesehatan gratis bakal dimulai Februari
"Fatality rate-nya rendah sekali. Jauh di bawah COVID. Dan itu terbukti semua yang kena HMPV, data yang saya lihat yang ada di Indonesia, anak-anaknya sudah sembuh semua. Sudah pulang dengan selamat," kata Menkes Budi.
Karena HMPV adalah virus lama, lanjutnya, maka tubuh tahu cara menghadapinya, berbeda dengan COVID-19 yang merupakan hal baru sehingga sulit direspon oleh tubuh.
Menkes juga menyebutkan bukan HMPV yang menyebabkan kenaikan kasus di China pada Desember 2024 lalu, melainkan H1N1.
"Setiap bulan Desember tuh naik memang yang terkena problem Influenza-Like Illness atau ILI di seluruh dunia, termasuk China. Khusus untuk China, kenaikan di bulan Desember 2024 sebenarnya lebih rendah dari 2023," katanya.
Baca juga: PB IDI: Gejala HMPV mirip flu biasa sehingga publik tak usah panik
Baca juga: Program MBG bantu Kemenkes tangani satu dari tiga isu kesehatan
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025