Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan berusaha mencari negara-negara lain untuk menjadi donor, menyusul keputusan Presiden Amerika Serikat (AS( Donald Trump untuk menutup USAID.
"Kemarin kan saya ke Australia, kita juga dapat komitmen men-secure 130 juta dolar Australia. Walaupun dolar Australia sama dolar US beda ya. Tapi setidaknya kan komitmen itu sudah kita dapat. Nanti saya akan berusaha mencari sumber-sumber donor-donor lain juga," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan berdasarkan komunikasi resmi yang diterima pihaknya, bantuan dari USAID ditahan, bukan berarti dihentikan sama sekali.
Baca juga: Markas Besar USAID di Washington ditutup
Bantuan yang diberikan USAID pada Indonesia, kata dia, sebesar sekitar 100 juta dolar AS atau sekitar hampir Rp1 triliun. Adapun bantuan itu, katanya, tidak langsung diberikan ke Kemenkes, namun ke pihak-pihak ketiga.
"Nah kekurangan ini yang nanti pasti akan ada dampaknya. Tapi kita juga masih ada negara donor-donor lain," ucap Menkes.
Bagi Indonesia, USAID telah menyalurkan sekitar 153 juta dolar AS pada 2023 untuk berbagai proyek. Proyek-proyek tersebut mencakup dukungan untuk antikorupsi, perubahan iklim, pendidikan, hingga kesehatan.
Baca juga: Elon Musk: Trump setuju tutup USAID
Salah satu proyek bantuan USAID yakni bantuan dana senilai 882.750 dolar AS (sekitar Rp13,35 miliar) kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendanai kegiatan vaksinasi polio di Indonesia.
Sejak 2023 USAID telah memberikan bantuan dana lebih dari 3,2 juta dolar AS (sekitar Rp48,4 miliar) untuk mendukung penanganan wabah polio di Indonesia dan dua putaran imunisasi nasional.
Baca juga: Trump tarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025