Menilik potensi pariwisata jadi sumber pertumbuhan ekonomi Lampung

1 hour ago 2

Bandarlampung (ANTARA) - Sektor pariwisata, saat ini menjadi primadona untuk dikembangkan lebih lanjut guna mendukung kinerja perekonomian, karena bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja di sektor jasa dan menyumbang pendapatan di daerah.

Bagi wisatawan, menikmati keindahan alam dan budaya di berbagai kawasan wisata bisa menjadi sarana healing, apalagi hasil visual kreatif di media sosial yang muncul selama perjalanan sangat bermanfaat untuk menyimpan kenangan atau menjadi cuan.

Simbiosis mutualisme ini yang menyebabkan beberapa kawasan wisata terkenal di Indonesia menjadi kebanjiran turis, terutama setelah berakhirnya era pandemi, beberapa di antaranya Bali dan Lombok.

Potensi inilah yang dibidik oleh Pemerintah Provinsi Lampung, yang ingin terus mengembangkan potensi kawasan ujung selatan Sumatera, sebagai salah satu objek wisata baru serta wilayah layak investasi.

Lampung yang selama ini mengandalkan pertumbuhan dari sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyadari bahwa pengembangan potensi pariwisata sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Banyak sekali faktor yang menjadikan Lampung sebagai tujuan wisata baru, salah satunya berbagai kawasan pantai yang indah untuk bersantai di sepanjang Teluk Lampung serta pantai untuk surfing bagi pencinta adrenalin di kawasan Pesisir Barat.

Kemudian, wisata pegunungan yang menyajikan hamparan awan yang membentang di bawah bukit juga tersedia di kawasan Lampung Barat, yang selama ini terkenal dengan komoditas kopi, dan bisa dijangkau sekitar lima jam perjalanan darat dari Kota Bandarlampung.

Keseluruhan kawasan wisata itu dibantu oleh ketersediaan akses darat yang relatif mudah dijangkau, seiring dengan membaiknya layanan kapal penyeberangan Merak-Bakauheni serta mulusnya jalan tol Trans Sumatera yang melintasi Bumi Ruwa Jurai ini.

Dampak paling nyata yang dirasakan dengan kehadiran wisatawan tersebut bisa terlihat setiap Sabtu malam di Kota Bandarlampung. Keramaian di ibu kota Lampung itu paling terlihat di tempat-tempat kuliner dan pusat oleh-oleh.

Kendaraan berpelat nomor luar kota Lampung yang hilir mudik setiap malam Minggu turut meramaikan jalanan kota, yang sebetulnya tidak terlalu lebar, sehingga menimbulkan kemacetan.

Para investor pun sudah melihat potensi peningkatan kunjungan wisatawan ini, karena salah satu jaringan hotel internasional telah membuka cabang di salah satu pinggir pantai di Kabupaten Pesawaran.

Kenaikan kunjungan wisatawan, khususnya domestik, bukan isapan jempol. Berdasarkan data dinas pariwisata setempat, pada 2024, terdapat 18 juta wisatawan domestik, dengan rata-rata pengeluaran mencapai Rp1,6 juta per kunjungan.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |