Menilik aktivitas astronot Shenzhou-20 selama 50 hari di luar angkasa

3 months ago 21

Beijing (ANTARA) - Membayangkan tinggal dan bekerja ratusan kilometer di atas permukaan bumi selama lebih dari 50 hari mungkin terdengar seperti kisah fiksi ilmiah.

Namun, hal itu benar-benar terjadi bagi kru Shenzhou-20 China, yakni Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie, yang sedang berada di Stasiun Luar Angkasa Tiangong.

Alih-alih bagaikan liburan yang tenang, sebuah video pendek yang dirilis CCTV, lembaga penyiaran milik negara China pada Senin (16/6) menunjukkan "perjalanan bisnis antariksa" mereka. Keseharian mereka dipenuhi dengan pekerjaan ilmiah yang penting, pemeriksaan kesehatan, dan pemeliharaan stasiun, yang seluruhnya merupakan hal krusial bagi eksplorasi luar angkasa di masa mendatang.

Menurut laporan CCTV, ketiga astronaut tersebut berada dalam kondisi baik dan eksperimen sains antariksa multidisipliner juga berjalan dengan lancar.

Kru tersebut, yang dipimpin oleh astronaut berpengalaman Chen Dong, diluncurkan ke orbit pada 24 April untuk menjalani misi selama enam bulan.

Dalam sepekan terakhir, mereka mencurahkan banyak waktu untuk melakukan penelitian kedokteran luar angkasa. Selama penelitian itu, mereka menjajaki aspek-aspek mendasar dari fungsi kognitif dalam gravitasi mikro, yang berfokus pada dinamika kerja sama tim, kesadaran diri dalam isolasi, dan bagaimana astronaut merasakan gerakan, kedalaman, dan hubungan tanpa gravitasi bumi.

Studi-studi itu penting untuk memastikan operasional yang aman selama aktivitas di luar wahana antariksa (spacewalk) dan tugas-tugas yang kompleks.

Selain itu, mereka juga melakukan pemindaian ultrasonografi vaskular rutin yang melacak berbagai perubahan dalam fungsi kardiovaskular dari waktu ke waktu dan menggunakan perangkat untuk menangkap perubahan yang nyaris tak terlihat dalam kontrol dan koordinasi selama mengerjakan tugas-tugas yang menuntut ketelitian seperti pengoperasian peralatan atau penanganan sampel, sebut laporan itu.

Di bidang ilmu hayati, mereka berfokus pada eksperimen "efek dan mekanisme gravitasi mikro ruang angkasa pada mikroorganisme."

Video itu menunjukkan bahwa di lemari eksperimen bioteknologi khusus Tiangong, kru tersebut mengamati pertumbuhan, pola perkembangan, dan sintesis senyawa bioaktif bakteri Streptomyces dalam kondisi tanpa bobot.

Penelitian itu diharapkan dapat mengungkap adaptasi biologis baru dan potensi pengaplikasian untuk penelitian farmasi berbasis ruang angkasa.

Kru itu secara hati-hati mengambil sampel kultur cair, mengawetkannya untuk perjalanan mereka kembali ke bumi.

Sorotan lain dari rutinitas harian mereka, selain pemeliharaan stasiun luar angkasa yang teliti adalah latihan kebugaran yang ketat untuk melawan dampak fisik gravitasi mikro. Video itu merekam para astronaut yang sedang berlari di atas treadmill di modul antariksa tersebut.

Menurut laporan tersebut, selain berolahraga, kru tersebut menjalani pemeriksaan rutin seperti pemantauan jantung secara mendetail dan pemantauan tekanan darah. Mereka juga berpartisipasi dalam penilaian kesehatan yang unik yang didasarkan pada prinsip-prinsip pengobatan tradisional China.

Stasiun luar angkasa China saat ini menjadi lokasi bagi lebih dari 200 proyek ilmiah, dengan hampir 2 ton bahan ilmiah dan peralatan terapan telah dikirim ke orbit dan hampir 100 sampel eksperimental yang dipulangkan ke bumi, demikian menurut Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency).

Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |