Bandung (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga/Kepala BKKBN), Wihaji menekankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok 3B, yakni ibu hamil, ibu menyusui dan Balita non-PAUD harus dipastikan sampai ke para penerima manfaatnya.
Hal ini, kata Wihaji, guna memastikan target pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dari sisi pemenuhan aspek gizi demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.
"MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD harus dipastikan benar-benar diterima," kata Wihaji saat kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di balai RW 03, Isola, Sukasari, Bandung, Selasa.
Baca juga: BGN tingkatkan sasaran MBG ke penerima manfaat 3B di Palembang
MBG yang diperuntukkan bagi kelompok 3B, kata Wihaji, perlu dilakukan pengawasan ketat agar sampai kepada penerima manfaat yang semestinya.
Jangan sampai, lanjut dia, MBG yang harusnya diperuntukkan bagi ibu hamil justru yang makan suaminya, atau yang untuk balita dimakan oleh ibunya.
Karenanya, kata dia, tim pendamping keluarga (TPK) yang terdiri atas tenaga kesehatan, kader PKK dan kader KB harus memberikan edukasi yang jelas bahwa program ini adalah hak dari kelompok 3B, bukan lainnya.
"Kalau tidak diberikan kepada mereka, itu bentuk ketidakadilan. Kalau bapaknya lapar gimana? Ya, itu urusan bapak untuk berjuang mencari makan sendiri. Jadi, pengawasan harus dipastikan, yang makan harus benar-benar penerima manfaat," ujarnya.
Data terbaru penerima manfaat MBG saat ini, kata Wihaji, dari target sekitar 9,1 juta penerima manfaat MBG 3B di seluruh Indonesia, sudah tercapai sebanyak 2,6 persen.
"Angka ini akan terus bertambah seiring program dijalankan dan koordinasi dengan seluruh SPPG di Indonesia. Jadi, sekarang peruntukan MBG bukan hanya untuk anak sekolah, tapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD," katanya.
Kegiatan Wihaji di Bandung untuk menghadiri kegiatan Mukernas Ikatan Penyuluh Keluarga Bencana (IPeKB), dan melakukan pengecekan lapangan berjalannya program MBG 3B, selain untuk anak-anak sekolah seperti arahan presiden.
Baca juga: Mendukbangga: MBG untuk ibu hamil hingga balita satu-satunya di dunia
Baca juga: Menteri instruksikan 6.000 kader pantau distribusi MBG untuk ibu hamil
Dalam peninjauan lapangan itu, Wihaji mendatangi SPPG di balai RW 03, Isola, Sukasari, Bandung, yang melayani sekitar 244 penerima manfaat 3B dengan distribusi oleh kader Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), penyuluh KB atau TPK.
Dia juga sempat bertemu para lansia, dan mengungkapkan ke depan akan ada program untuk peningkatan SDM lainnya, seperti Lansia Berdaya dan program lain seperti Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting (Genting).
"Presiden menyampaikan kepada saya dengan sangat jelas: Pak Wihaji, jangan banyak diskusi, jangan banyak lokakarya, jangan banyak seminar. Terjun ke lapangan, selesaikan masalah, dan cek langsung, apakah program jalan atau tidak. Kalau tidak jalan, cari tahu kenapa. Kalau sudah jalan, tetap dikawal," tuturnya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.