Mendukbangga: Program Taman Asuh prioritaskan lembaga layanan publik

2 months ago 22
...Kita sebenarnya prioritas semua, tetapi tentu layanan-layanan publik yang kita prioritaskan, terutama yang bisa difasilitasi oleh pemerintah

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan bahwa Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) diprioritaskan ada di instansi atau lembaga layanan publik, utamanya yang banyak mempekerjakan perempuan.

"Kita sebenarnya prioritas semua, tetapi tentu layanan-layanan publik yang kita prioritaskan, terutama yang bisa difasilitasi oleh pemerintah. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama dengan pemerintah daerah," katanya di Jakarta, Rabu.

Ia menegaskan, Kemendukbangga/BKKBN juga telah bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk memprioritaskan para pekerja pabrik yang mayoritas pekerjanya perempuan.

"Harapannya, khusus para pekerja pabrik yang mayoritas perempuan, tolong disiapkan untuk Tamasya-nya, karena banyak pabrik-pabrik yang tidak saya perlu sebut, pekerjanya perempuan semua, jangan sampai nanti gara-gara ada anak, kemudian keluar dan tidak bisa bekerja. Jadi sebenarnya semua prioritas, tetapi lebih ke layanan publik yang banyak mempekerjakan perempuan," paparnya.

Baca juga: Kemendukbangga-KLH sepakati "Tamasya" sebagai syarat PROPER perusahaan

Wihaji menegaskan, hari ini, Kemendukbangga/BKKBN bersama Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/BPLH juga telah menandatangani kesepakatan bersama atau MoU pengadaan Tamasya sebagai syarat Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2025 bagi perusahaan yang ingin mendapatkan kategori Emas.

"Kalau berkenaan dengan Kementerian Lingkungan Hidup, tentu PROPER-nya tidak keluar, karena salah satu syaratnya ada Tamasya, kalau yang lain, nanti tentu kita akan kerja sama dengan kementerian terkait, maka kebijakan akan ditentukan oleh kementerian terkait," ujar dia.

Mendukbangga juga mengemukakan, pengadaan Tamasya juga menjadi salah satu cara untuk menjawab tantangan bonus demografi, sehingga lapangan pekerjaan atau available job semakin bertambah.

"Jadi angkatan kerja perempuan atau Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuannya juga naik, karena sekarang masih jauh di bawah laki-laki, sehingga kita ini perspektif gender-nya juga masuk, para perempuan juga bisa bekerja, jangan terus, mohon maaf, selalu dikorbankan atau berkorban, karena mereka punya hak juga untuk bekerja, tetapi jangan sampai juga anak dikorbankan, itu enggak boleh," tuturnya.

Baca juga: Mendukbangga: Tamasya jadi solusi jawab tantangan bonus demografi

Baca juga: Kemendukbangga sebut Program Tamasya mampu bikin ibu tenang bekerja

Nantinya, pembiayaan Program Tamasya ini akan diserahkan ke masing-masing perusahaan, namun, Wihaji menegaskan, untuk Tamasya di Kemendukbangga/BKKBN sepenuhnya gratis bagi para pekerjanya.

"Ada beberapa yang memang sudah ditanggung oleh perusahaan, tetapi kalau swasta kita serahkan (ke masing-masing perusahaan), tentu harapan kita yang berkenaan dengan korporasi untuk bisa memfasilitasi," kata Wihaji.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |