Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menyatakan kolaborasi antara perguruan tinggi dan pihak industri mampu membuka akses pasar bagi hasil riset.
"Jadi hasil riset ini harus berlanjut hingga masuk ke industri dan kemudian diterima oleh pasar. Itu bisa menggantikan produk yang masih impor," kata Brian di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Menurut dia, dengan kolaborasi antara kampus dan industri, maka hilirisasi di bidang riset bisa tercapai.
Brian menyatakan Universitas Brawijaya menjadi salah satu lembaga perguruan tinggi yang telah siap menjalankan hilirisasi melalui beberapa produk berbasis riset dari dosen maupun tim peneliti.
Beberapa hasil riset tersebut di antaranya berupa Pamugas Firewall dan produk kecantikan dari serabut jagung bernama Boumi.
"Produk-produk yang memang sudah hampir siap terjun ke pasar tentunya harus ada perhitungan dari sisi ekonomi, seperti survei pasar dan permintaan dari konsumen seperti apa, nah itu yang nanti harapannya dengan memorandum of understanding ya," ucapnya.
Baca juga: Pemerintah perkuat ekosistem kampus lewat Program Riset Strategis
Baca juga: Unand minta Kemendiktisaintek jembatani hilirisasi inovasi robotika
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof Unti Ludigdo mengatakan telah melakukan kerja sama dengan 13 perusahaan dalam rangka membuka akses pasar bagi hasil riset dari tim peneliti kampus tersebut.
Belasan perusahaan tersebut bergerak di berbagai bidang, seperti produsen produk kecantikan, kesehatan, hingga telekomunikasi.
Dia menjelaskan inovasi yang dikerjasamakan dengan perusahaan telekomunikasi adalah Pamugas Firewall atau sistem keamanan jaringan untuk menangkal peretasan data.
"Firewall dari kami ini diharapkan mampu memperkuat sistem keamanan digital di dalam negeri," ucapnya.
Kemudian, untuk hasil riset yang dikerjasamakan dengan perusahaan produsen kecantikan adalah Boumi.
Selain industri, pihaknya juga bekerja sama dengan salah satu pengelola taman bermain untuk menjadi tempat pemasaran produk kecantikan tersebut.
"Pak Menteri kan yang menaungi dan kemudian meminta semua universitas itu sekarang bergerak sampai berdampak, maka beliau minta kami untuk secara luas berkolaborasi dengan industri," ucap dia.
Baca juga: Kemendiktisaintek soroti pentingnya tata kelola kampus cegah kekerasan
Baca juga: Wamendiktisaintek tegaskan tak ada pemotongan dana riset
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Riza Mulyadi
								Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































