Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti melakukan Senam Anak Indonesia Hebat bersama para murid dan guru guna membuka kick-off Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SDN Cideng 02, Jakarta Pusat, Senin.
Ia mengatakan program CKG Sekolah bertujuan untuk mendeteksi sejak dini keadaan kesehatan anak-anak sehingga pelaksanaannya berlangsung di seluruh jenjang pendidikan, baik pendidikan dasar maupun pendidikan menengah.
“Dengan pemeriksaan kesehatan gratis ini (diharapkan) kita dapat memiliki generasi Indonesia yang sehat, terbebas dari stunting dan berbagai macam masalah kesehatan yang dapat mengganggu tumbuh kembang mereka secara jasmani dan juga mengganggu tumbuh kembang mereka secara emosional dan intelektual,” kata Mendikdasmen Mu'ti usai membuka dan meninjau pelaksanaan CKG Sekolah.
Baca juga: Mendikdasmen: CKG bantu deteksi pola konsumsi-kebugaran murid
Dengan hasil skrining program CKG, lanjutnya, pihak sekolah maupun orang tua dapat memberikan intervensi sedini mungkin guna memperbaiki temuan masalah kesehatan pada murid, mulai dari pemberian edukasi dan pendampingan mengenai pola konsumsi dan gaya hidup sehat hingga rekomendasi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.
Pihaknya berharap tindak lanjut terhadap hasil program CKG nantinya dapat meningkatkan kondisi kebugaran tubuh para murid yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap peningkatan kualitas pembelajaran dan hidup mereka di kemudian hari.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SDN Cideng 2 Ratna Utami Ningsih menjelaskan CKG di tempatnya diikuti oleh seluruh siswa, dengan total peserta sebanyak 305 siswa dari kelas 1-6.
Dalam program CKG Sekolah, ia menyebutkan ada 8 tes kesehatan yang akan dijalani siswa, mulai dari skrining gigi, skrining telinga, skrining mata, skrining kesehatan jiwa, skrining kesehatan reproduksi, skrining kebugaran, risiko Thalasemia dan Diabetes Melitus (DM), serta risiko Tuberculosis (TB) dan kusta.
Baca juga: Menkomdigi: CKG Sekolah monitor kesehatan anak sejak dini
Guna memfasilitasi skrining tersebut, pihaknya menyediakan dua ruangan, yakni mushola dan ruang kelas, sementara skrining kebugaran dilakukan di lapangan.
Sebelum CKG dilakukan, Ratna menjelaskan pihak sekolah telah lebih dulu meminta persetujuan dari orang tua sehingga seluruh hasil pemeriksaan selama CKG akan disampaikan kembali ke para wali murid.
"Anak-anak juga berhubungan dengan keluarga, supaya keluarga tahu apa yang terjadi pada anaknya, apa sih masalah yang ada di anaknya. Supaya nanti ketika hasilnya dari puskesmas diberikan ke sekolah, kami konfirmasi, kami beritahu kepada orang tua, kemungkinan yang nanti akan mengantar anak yang bermasalah terkait kesehatan ke puskesmas adalah orang tuanya," kata Ratna.
Ia juga menambahkan proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa meski ada pelaksanaan CKG Sekolah.
Baca juga: 617 siswa ikuti Cek Kesehatan Gratis di MIN 8 Jakarta
Baca juga: Kemenkes: CKG ubah paradigma kesehatan dari kuratif ke preventif
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.