Depok (ANTARA) - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti merasa kagum dengan penerapan digitalisasi Pesantren dan Smart Class SMP-SMA di Pesantren Cendekia Amanah Depok Jawa Barat.
"Ini merupakan kemajuan yang luar biasa lihat smart class dengan basis digital yang merupakan model pembelajaran modern," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti ketika memberikan sambutan saat peluncuran Digitalisasi Pesantren Cendekia Amanah di Depok, Sabtu.
Menurut dia, jika penerapan pembelajaran digital seperti ini di setiap sekolah maka Indonesia tak harus menunggu sampai 2045 untuk mencapai Indonesia Emas.
"Saya yakin tak sampai 2045 Indonesia Emas segera terwujud," katanya.
Ia mengatakan proses digitalisasi di Pesantren Cendikia Amanah ini mendapat dukungan dari Bank Indonesia untuk membantu memberikan layanan yang bermutu untuk semua pendidikan.
Wali Kota Depok Supian Suri menyatakan dengan proses digitalisasi di dunia pendidikan ini, maka akan dengan cepat Indonesia dapat menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, sehingga dapat terwujud Indonesia Emas," ujarnya.
Untuk itu sarana dan prasarana pendidikan perlu terus mendapat perhatian dan perbaikan agar menjadi layak.
Supian mengatakan saat ini dari sekitar 200 lebih sekolah di Depok sebanyak 50 persen kondisinya mengkhawatirkan.
Baca juga: 831 pondok pesantren di Banten percepat digitalisasi pendidikan
"Kami perlu dukungan menteri untuk memperbaiki sarana dan prasarana di Depok," katanya.
Baca juga: Pusat Studi Pesantren dan Pendidikan dorong virtualisasi pesantren
Sementara itu Pengasuh Pesantren Cendekia Amanal KH. M. Cholil Nafis mengatakan proses digitalisasi merupakan suatu keharusan melihat perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025