Mendag optimalkan pengendalian harga pangan se-Indonesia lewat SP2KP

7 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan bahwa pihaknya memanfaatkan Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) untuk mengoptimalkan pengendalian harga pangan di seluruh Indonesia, guna menjaga stabilitas pasar selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2025/1446 H.

Budi menjelaskan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus memantau harga dan ketersediaan stok bahan pangan pokok selama Ramadhan dan menjelang Lebaran Idul Fitri untuk menghindari lonjakan harga.

"Kita ada namanya pemantauan melalui SP2KP, jadi kita tahu mana daerah mana yang mahal (harga pangan). Nggak hanya di Jakarta, tetapi di seluruh Indonesia," kata Mendag di sela peninjauan harga pangan di Pasar Jaya Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu.

Selain pemantauan melalui SP2KP, Kemendag juga berkoordinasi dengan seluruh dinas yang membidangi pangan di seluruh pemerintah daerah (Pemda), distributor, pemasok, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan kelancaran distribusi pangan.

Melalui SP2KP, Kemendag dapat memantau harga pangan di seluruh daerah, mengetahui mana yang mengalami kenaikan harga, dan segera melakukan intervensi untuk menjaga kestabilan pasar.

Mendag memastikan bahwa jika ditemukan adanya kenaikan harga yang tidak wajar di daerah tertentu, Kemendag akan segera menghubungi dinas, distributor, pemasok, dan produsen untuk menanganinya.

"Jadi nanti kalau (harga pangan) mahal udah ketahuan berapa harga per komoditi, per hari itu akan ketahuan sehingga kalau ada di daerah yang harganya mahal, kita langsung berkomunikasi ke dinas, ke distributor, ke pemasok, ke produsen," jelasnya.

Kemendag juga akan terus berkoordinasi dengan Satgas Pangan di seluruh daerah untuk memastikan bahwa harga pangan tetap terkendali dan tidak ada permainan harga di pasar.

Sejumlah komoditas pangan cabai rawit merah dan cabai merah keriting yang dijual pedagang di Pasar Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (15/3/2025). ANTARA/Harianto

Ia menegaskan, pengendalian harga pangan adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kestabilan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, terutama pada saat-saat penting seperti bulan Ramadhan dan Lebaran.

"Pengennya harga pangan, harga bahan kebutuhan pokok ini terus normal sehingga masyarakat itu terjangkau untuk membeli," tutur Mendag.

Dalam kesempatan itu, Mendag mengatakan bahwa harga komoditas pangan pokok di Pasar Ciracas relatif stabil dan stoknya tersedia. Terdapat beberapa komoditas yang harganya di bawah harga acuan tertinggi (HET), seperti telur dan beras.

Salah satu komoditas yang dipantau adalah telur ayam ras yang harganya tercatat Rp28.000 per kilogram, lebih rendah dari harga acuan pemerintah yang sebesar Rp30.000 per kilogram.

Lalu beras medium dengan harga Rp12.000 per kilogram, lebih rendah dari harga acuan yang sebesar Rp12.500 per kilogram, beras SPHP Rp62.500 per ukuran 5 kg dan Rp11.000 per liter.

Harga daging ayam ras di pasar tersebut juga terbilang sangat terjangkau, yakni Rp26.000 per kilogram, jauh lebih murah dibandingkan harga acuan pemerintah yang sebesar Rp40.000 per kilogram.

Harga daging sapi di Pasar Ciracas tercatat Rp140.000 per kilogram, yang sesuai dengan harga acuan pemerintah dan relatif stabil dalam periode ini.

Baca juga: Kemendag lakukan evaluasi kebijakan Minyakita setelah Lebaran

Baca juga: Mendag tegaskan kontrol produksi Minyakita cegah kecurangan terulang

Baca juga: Mendag bantah kenaikan harga Minyakita disebabkan oleh oknum curang

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |