Mendag akselerasi rasio usaha capai 10 persen jadikan RI negara maju

3 weeks ago 13
Franchise ini salah satu sebenarnya kegiatan usaha yang mudah, yang sudah teruji. Jadi kalau ada entrepreneur baru yang ingin membuka bisnis yang lebih mudah maka salah satu pilihannya adalah dengan waralaba. Ya karena sudah teruji,

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mendorong rasio kegiatan usaha domestik yang saat ini di angka 3,1 persen menjadi 10-12 persen agar menjadikan Indonesia masuk sebagai kategori negara maju.

"Untuk menjadi negara maju sekarang rata-rata rasio kegiatan usaha adalah 10-12 persen. Sehingga kalau kita ingin menjadi negara maju maka salah satunya yang kita dorong adalah kegiatan usaha kita," kata dia dalam acara International Franchise License and Business Concept Expo&Conference (IFRA 2025) di Jakarta, Jumat.

Disampaikan dia, salah satu cara yang dilakukan untuk memacu rasio usaha tersebut yakni dengan bisnis skema kemitraan/franchise atau waralaba. Menurutnya skema bisnis tersebut dinilai mudah untuk diterapkan untuk memulai berbisnis.

"Franchise ini salah satu sebenarnya kegiatan usaha yang mudah, yang sudah teruji. Jadi kalau ada entrepreneur baru yang ingin membuka bisnis yang lebih mudah maka salah satu pilihannya adalah dengan waralaba. Ya karena sudah teruji," ucap dia.

Baca juga: Mendag dorong UMKM kembangkan merek lewat waralaba dan lisensi

Selain itu dikatakan Mendag, bagi pengusaha waralaba Tanah Air yang ingin mengembangkan bisnisnya secara global, bisa memanfaatkan atase perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di luar negeri.

"Waralaba yang ingin melakukan survei atau ingin mencari market di luar negeri, boleh kita kasih kesempatan untuk magang di kantor ITPC di luar negeri, silahkan. Jadi nanti bisa bareng-bareng dengan staf kami yang ada di ITPC untuk melakukan survei terhadap market yang bapak-ibu inginkan," ucapnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga saat ini tengah gencar mempromosikan produk hasil domestik dengan program temu bisnis (Business Matching). Disampaikan dia, hingga semester I 2025 program tersebut sudah mencatat nilai transaksi hingga 90,04 juta dolar AS atau Rp1,4 triliun.

Baca juga: Maman ungkap rasio NPL UMKM masih tinggi, capai 4,02 persen pada 2024

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |