Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa pihaknya mendukung pencalonan kandidat resmi dari Republik Arab Mesir Khaled El Anany untuk posisi Direktur Jenderal UNESCO periode 2025-2029.
Menbud juga menyampaikan harapan agar di bawah kepemimpinan baru UNESCO, negara megadiversity seperti Indonesia dapat lebih didukung dalam proses nominasi situs warisan budaya dan tak benda.
“Indonesia dan Mesir memiliki hubungan yang sangat dekat, bahkan Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Kami percaya Prof. El Anany adalah kandidat yang kompeten dan memiliki visi kuat untuk memajukan kebudayaan dunia,” ujar Fadli dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kearifan tempe jadi alasan diajukan sebagai warisan takbenda UNESCO
Baca juga: Kolintang resmi jadi Warisan Budaya Takbenda ke-16 yang diakui UNESCO
Ia menambahkan bahwa Indonesia tengah aktif untuk berpartisipasi dalam pencalonan anggota Komite Antar Pemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda di UNESCO.
“Kami berharap jika Prof. El Anany terpilih, kekayaan budaya Indonesia yang membentang dari Aceh hingga Papua dengan keragaman etnis, bahasa dan ekspresi budaya dapat semakin diperkuat kapasitasnya untuk masuk dalam berbagai nominasi UNESCO,” katanya.
Sementara itu, Khaled El Anany menyampaikan komitmen untuk memperkuat peran UNESCO sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan melalui kebudayaan, pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Dia juga menekankan pentingnya perlindungan warisan budaya, penguatan kapasitas otoritas nasional serta pemberdayaan seniman dan komunitas lokal termasuk pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) secara etis untuk pelestarian budaya.
Adapun pertemuan ini menjadi momentum mempererat kerja sama kebudayaan antara Indonesia dan Mesir serta memperkuat posisi kawasan Global South dalam struktur kepemimpinan organisasi kebudayaan dunia.
Baca juga: Menbud siap daftarkan tiga kebudayaan Indonesia ke UNESCO
Baca juga: Menbud: Ekonomi budaya bisa berdampak pada perekonomian negara
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025