Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengajak Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS Tripnas) untuk terus memperkuat kolaborasi dalam upaya meningkatkan produktivitas pekerja nasional.
Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menilai peningkatan produktivitas menjadi kunci untuk memperkuat daya saing nasional.
“Kita memiliki beberapa isu dan program yang menjadi perhatian Kemnaker, salah satunya adalah peningkatan produktivitas,” ujar Menaker.
Lebih lanjut, Menaker Yassierli mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan peluncuran Lembaga Produktivitas Nasional yang akan menjadi pusat penggerak berbagai program peningkatan produktivitas di Indonesia.
Sebagai langkah awal, Kemnaker akan menginisiasi Gerakan Produktivitas Nasional melalui pelatihan bagi 500 orang untuk menjadi Ahli Produktivitas Pratama sebagai tingkat awal (entry level).
Setelah memiliki portofolio, para peserta akan menjalani proses penilaian dan evaluasi untuk dapat naik ke jenjang berikutnya, yakni Ahli Produktivitas Madya dan Ahli Produktivitas Utama.
Ia menegaskan, peningkatan produktivitas nasional memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan serikat pekerja.
Tantangan produktivitas, kata Menaker, tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, melainkan harus dijalankan bersama dengan komitmen dan sinergi berkelanjutan.
“Kerja bersama terkait produktivitas ini menjadi suatu model kolaborasi baru di LKS Tripnas. Kita kerja bareng, saling menguatkan, dan bergerak dengan tujuan yang sama,” ujar dia.
Menaker pun berharap semangat peningkatan produktivitas dapat menjadi tantangan bersama demi kemajuan industri dan kesejahteraan pekerja.
“Istilah kita, maju industrinya, sejahtera buruhnya,” kata Yassierli lagi.
Baca juga: Menaker: Produktivitas nasional kunci lompatan daya saing Indonesia
Baca juga: Menaker: LPN diharapkan tingkatkan produktivitas hingga 30 persen
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.