Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengaku yakin setiap penerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) merupakan pihak yang tepat.
"Kami yakin bahwa orang yang mendapatkan manfaat dari Baznas adalah pilihan yang tepat," kata Menag Nasaruddin Umar saat memberikan sambutan dalam Peluncuran Program Madrasah Layak Belajar di Jakarta, Selasa.
Ketepatan itu, lanjut Menag, dapat dilihat dari bantuan revitalisasi bangunan dan sanitasi yang diberikan Baznas kepada sekitar seribu madrasah melalui Program Madrasah Layak Belajar.
Menurut Menag, sebagian besar madrasah memang layak mendapatkan bantuan, seperti yang diberikan oleh Baznas.
Baca juga: Baznas revitalisasi seribu madrasah lewat Madrasah Layak Belajar
Saat ini, kata Menag, di tengah megahnya sejumlah satuan pendidikan negeri dan nominal gaji guru di sekolah negeri yang layak, ketimpangan tampak dari masih banyaknya madrasah yang mengalami kerusakan pada ruang kelasnya.
"Ada anak bangsa yang sekolah di bawah atap madrasah yang bocor-bocor, gurunya digaji Rp100.000 per bulan," kata Menag.
Berikutnya Menag mengingatkan murid-murid di madrasah juga merupakan anak bangsa yang memiliki hak yang sama dengan anak-anak yang belajar di sekolah negeri sehingga tidak boleh ada diskriminasi di antara mereka, termasuk yang berkaitan dengan kelayakan bangunan.
Sejalan dengan hal itu Menag menyampaikan terima kasih pada Baznas yang telah menghadirkan Program Madrasah Layak Belajar.
Baca juga: Menag optimistis madrasah akan cetak pemimpin bangsa di masa depan
"Saya mewakili madrasah yang menerima manfaat Baznas ini mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya," kata Menag Nasaruddin Umar.
Diketahui pada tahun 2025 Baznas menargetkan revitalisasi seribu madrasah di berbagai daerah lewat Program Madrasah Layak Belajar dengan bantuan bernilai Rp25 juta untuk setiap madrasah.
Ketua Baznas RI Noor Achmad menyampaikan ruang belajar yang layak bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan juga sebuah ekosistem penumbuh ilmu yang berakhlak dan akan berkontribusi bagi Indonesia dalam peta pendidikan dunia.
Peluncuran program tersebut ditandai dengan penekanan tombol oleh Menag Nasaruddin Umar bersama Ketua Baznas Noor Achmad dan sejumlah pimpinan Baznas serta Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Amien Suyitno.
Baca juga: Menag bersama Menkeu upayakan penambahan dana subsidi bagi madrasah
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.