Membaca napas di garis batas

4 weeks ago 11

Jakarta (ANTARA) - Kabut turun perlahan di Entikong pagi itu, menutup separuh pandangan seperti lembar buku yang belum dibuka.

Di perbatasan negeri, hari tidak pernah benar-benar dimulai dari nol tapi lebih selalu menyambung dari cerita hari kemarin.

Tak ubahnya langkah-langkah patroli malam, suara mesin yang melintas di garis batas, atau bahkan laporan warga yang datang tiba-tiba. Dari situlah Entikong selalu hidup, senantiasa bernapas, meski kesunyiannya sering menipu.

Rabu, 12 November 2025, Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) menggelar rapat koordinasi di Aula Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong, Kalimantan Barat.

Secara formal kegiatan ini terlihat seperti pertemuan rutin, sebagaimana kolaborasi dengan aparat penegak hukum, diskusi lintas instansi, pemetaan isu keimigrasian, dan strategi pengawasan.

Namun sebenarnya, di balik meja rapat dan paparan data, terdapat cerita-cerita tentang keberanian, kerja sama, bahkan keteguhan yang boleh jadi tidak pernah masuk berita yang dibaca di kota-kota besar.

Maka tak banyak yang menyadari bahwa dinamika Entikong dan Sekayam, daerah yang berbatasan dengan Malaysia, tidak sederhana. Mobilitas lintas batas sangat tinggi, jalan tikus membentang di antara hutan, dan pergerakan orang asing tidak selalu terlihat kasat mata.

Rapat ini menjadi forum strategis untuk menggabungkan semua potongan informasi menjadi peta situasi yang lengkap. Di sanalah negara hadir dalam bentuk paling konkret, koordinasi.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Entikong Henry Dermawan Simatupang memaparkan tantangan terkini dalam pengawasan orang asing. Namun wawasan yang muncul dalam rapat itu datang bukan hanya dari satu instansi atau satu pandangan. Setiap suara membawa perspektif lapangan yang berbeda.

Misalnya saja, aparat dari sisi keamanan darat menjelaskan pola pergerakan di sekitar jalur tidak resmi. Mereka menggambarkan bagaimana pergeseran rute terjadi dari waktu ke waktu, kadang karena faktor medan, kadang karena sindikat yang sengaja mengalihkan jalur untuk menghindari petugas.

Dari sisi kepolisian, bisa saja muncul pemetaan baru tentang modus penyalahgunaan izin tinggal. Ada saja orang asing yang datang dengan visa wisata, tetapi secara diam-diam bekerja tanpa izin. Ada pula yang tampak melintas sebagai pelancong biasa, padahal memiliki keterkaitan dengan jaringan tertentu.

Perwakilan pemerintah kecamatan sering menambahkan cerita lain, contohnya pernah ada laporan masyarakat tentang wajah-wajah baru di pemukiman, mobil mencurigakan di malam hari, atau pergerakan kelompok tertentu di sekitar kebun sawit. Informasi kecil ini sering menjadi kunci yang menghubungkan potongan besar lain dalam investigasi.

Dari pihak intelijen, analisis situasi lebih luas biasanya akan ditampilkan. Mereka juga sudah sering mengingatkan bahwa pergerakan orang asing tidak selalu berkaitan dengan pelanggaran administratif, kadang ada kaitan dengan kegiatan ekonomi ilegal, penyelundupan barang, hingga eksploitasi manusia.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |