- Kamis, 2 Oktober 2025 13:54 WIB

Perajin menyelesaikan proses pewarnaan benang untuk pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Aida Tenun, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). Menurut sejumlah perajin setempat, produksi kain tenun khas Jepara yang dibuat secara tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) itu mencapai sekitar 500 potong per bulan, dengan harga jual mulai Rp75.000 hingga Rp500.000 per potong dan dipasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga ke Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

Perajin menyelesaikan pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Kamenz Troso, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). Menurut sejumlah perajin setempat, produksi kain tenun khas Jepara yang dibuat secara tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) itu mencapai sekitar 500 potong per bulan, dengan harga jual mulai Rp75.000 hingga Rp500.000 per potong dan dipasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga ke Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

Perajin memeriksa benang saat menyelesaikan pembuatan kain tenun ikat Troso di rumah produksi Kamenz Troso, Desa Troso, Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah, Kamis (2/10/2025). Menurut sejumlah perajin setempat, produksi kain tenun khas Jepara yang dibuat secara tradisional dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) itu mencapai sekitar 500 potong per bulan, dengan harga jual mulai Rp75.000 hingga Rp500.000 per potong dan dipasarkan tidak hanya ke berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga ke Myanmar, Thailand, dan Australia. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.