Melalui "face recognition", KAI mempermudah akses penumpang naik KA

1 month ago 16
Inisiatif ini sejalan dengan visi KAI untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menerapkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk mempermudah proses boarding atau masuknya penumpang ke kereta api, sekaligus menjadi upaya perusahaan dalam mengurangi emisi karbon.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan dikutip di Jakarta, Sabtu, mengatakan saat ini teknologi pengenalan wajah telah diterapkan di 22 stasiun dan akan terus diperluas.

"Teknologi face recognition boarding gate mengimplementasikan teknologi digital saat pelanggan melakukan boarding," kata Anne.

Dia menjelaskan teknologi itu dilengkapi kamera untuk mengidentifikasi dan memvalidasi identitas penumpang melalui wajah. Data identitas penumpang itu sudah diintegrasikan dengan data di tiket kereta.

Melalui implementasi inovasi ini, pelanggan KA Jarak Jauh tidak perlu repot lagi menunjukkan berbagai dokumen pribadi seperti boarding pass fisik, e-boarding pass, ataupun KTP. Dengan begitu, proses boarding pelanggan kereta api dapat lebih efisien.

"Tentunya dengan penggunaan teknologi boarding face recognition, ini sangat membantu dalam hal menghemat penggunaan rol kertas," ucap Anne.

Prinsip keberlanjutan

Pada periode Januari - Juli 2025, lanjut Anne, KAI mampu menghemat 16.295 rol kertas yang digunakan untuk mencetak tiket fisik. Nilai efisiensi tersebut diperkirakan senilai dengan Rp230 juta.

"Ini selaras dengan prinsip keberlanjutan yang berdampak langsung terhadap pelestarian lingkungan," katanya.

Sepanjang tiga tahun penerapan teknologi tersebut, KAI mencatat total 16.398.343 pelanggan telah memanfaatkan layanan ini. Efisiensinya kian terasa dengan penghematan mencapai 40.296 rol kertas, atau setara dengan lebih dari Rp599 juta dalam biaya cetak tiket, dan angka ini akan terus bertambah seiring peningkatan penggunaannya di berbagai stasiun.

Lebih lanjut, Anne mengatakan bahwa transformasi digital yang dilakukan PT KAI, termasuk penerapan teknologi seperti Face Recognition dan aplikasi Access by KAI, menjadi bagian dari upaya perusahaan dalam menciptakan transportasi publik yang responsif terhadap kemajuan teknologi.

Peningkatan efisiensi operasional dan digitalisasi mempercepat berbagai proses, termasuk pemesanan tiket dan boarding, sehingga menciptakan layanan yang lebih cepat dan nyaman bagi pelanggan di stasiun. Selain itu, sistem digital ini mengurangi ketergantungan terhadap proses manual dan pencetakan tiket, yang pada akhirnya mendukung terciptanya operasional yang efisien serta ramah lingkungan.

Dengan penggunaan teknologi face recognition, pelanggan secara langsung turut berkontribusi dalam terciptanya layanan transportasi publik yang modern dan berkelanjutan. Partisipasi aktif pelanggan menjadi bagian penting dari upaya bersama mendukung transformasi layanan perkeretaapian nasional.

Selain itu, Anne menegaskan KAI terus berinovasi dan bertransformasi dalam hal digitalisasi layanan.

"KAI yang sekarang sudah berbeda dengan KAI yang dulu. Belajar dari pengalaman COVID-19, KAI mempercepat digitalisasi dengan menghadirkan e-boarding pass, memungkinkan penumpang langsung menuju peron tanpa perlu mencetak tiket fisik," kata Anne.

KAI menjadi pelopor face recognition boarding gate di 22 stasiun, menghadirkan perjalanan tanpa sentuh yang efisien, aman, dan modern, serta akan terus diperluas demi kenyamanan penumpang di seluruh Indonesia.

Selain itu ke depan KAI menargetkan pengembangan layanan digital yang semakin terintegrasi. Integrasi antarmoda menjadi fokus utama di mana aplikasi Access by KAI diharapkan dapat menjadi penghubung perjalanan dari titik awal ke tujuan akhir secara seamless.

"Inisiatif ini sejalan dengan visi KAI untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata Anne.

Dengan pendekatan berbasis data dan teknologi, KAI berkomitmen menciptakan ekosistem layanan transportasi publik yang modern, inklusif, dan efisien bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |