Jakarta (ANTARA) - Mantan Duta Besar RI untuk Zimbabwe, Dewa Made Juniarta Sastrawan, menekankan perlunya Indonesia memiliki perwakilan di Zambia karena selama ini fungsinya dirangkap oleh Kedutaan Besar RI di Harare, Zimbabwe.
"Dengan adanya perwakilan di Zambia dan tidak dirangkap dengan KBRI Harare, Indonesia bisa memberi perlindungan secara langsung kepada sekian ratus tenaga kerja Indonesia yang bekerja di hutan (Zambia),” kata Sastrawan dalam acara “Debriefing Perwakilan RI di Kawasan Afrika” oleh FISIP Universitas Padjadjaran, yang diikuti secara daring pada Senin.
Dia menjelaskan bahwa saat ini, sekitar 150 warga negara Indonesia (WNI) dipekerjakan oleh PT Epiterma Mas Indonesia di dua fasilitas smelter yang mereka operasikan di wilayah perbatasan Zambia dan Republik Demokratik Kongo (DRC).
Sastrawan, yang bertugas di Zimbabwe dan Zambia pada 2019-2025, mengatakan bahwa kondisi keamanan di wilayah perbatasan itu belum sepenuhnya stabil dan masih ada perselisihan soal garis perbatasan di antara kedua negara Afrika itu.
Mengingat jarak Harare dan Zambia yang jauh, staf KBRI harus menempuh 22 jam perjalanan darat untuk melayani WNI yang bekerja di dua smelter tersebut.
"Jika terbang dari Harare, kami harus bertukar pesawat dua kali untuk mencapai WNI di Zambia. Itu pun penerbangannya tidak setiap hari ada,” katanya.
Menurut Sastrawan, selain melindungi WNI, keberadaan perwakilan RI di Zambia dapat meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari aktivitas WNI di negara itu.
Karena tidak ada perwakilan RI di Zambia, kata dia, KBRI Harare tak bisa menarik PNBP dari setiap permintaan tenaga kerja Indonesia meski tingkat rotasi pekerjanya cukup tinggi.
Sastrawan mengakui bahwa mendirikan KBRI di Zambia memerlukan biaya besar. Untuk itu, dia menyarankan supaya pemerintah setidaknya mendirikan konsulat jenderal di sana.
“Konsulat jenderal untuk Zambia tersebut fungsinya cukup difokuskan untuk pelindungan WNI dan penarikan PNBP,” kata dia.
Dia menambahkan bahwa pemerintah Zambia akan memberikan persetujuan jika Indonesia membuka konsulat jenderal di negara itu.
Baca juga: Beasiswa Indonesia AID tingkatkan jumlah mahasiswa Zimbabwe di RI
Baca juga: Indonesia, Zimbabwe akan tandatangani kerja sama pertahanan
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025