Solo (ANTARA) - KGPAA Mangkunegara X menyoroti soal masa depan kebudayaan pada Tingalan Jumenengan atau kenaikan tahtanya yang ke-3.
"Masa depan dari kebudayaan kita tergantung dari perpaduan rasa dan pemikiran yang kontekstual untuk menciptakan suatu komunitas yang maju secara kontekstual, sekaligus kaya akan nilai kemanusiaan," katanya di Solo, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan keseimbangan antara warisan budaya dan inovasi masa depan menciptakan suatu keselarasan yang menjadi fondasi manusia agar terus harmonis dan berkelanjutan.
"Bersama kita membangun peradaban yang lebih bermakna bagi generasi mendatang," kata KGPAA Mangkunegara X.
Baca juga: Bedhaya Anglir Mendhung buka Tingalan Jumenengan Mangkunegaran
Ia percaya dengan melestarikan masa lalu dapat memperkuat masa kini untuk membangun masa depan.
Pada kesempatan tersebut KGPAA Mangkunegara X juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas kepercayaan dan dukungan yang telah menyertai perjalanan Mangkunegara selama tiga tahun terakhir.
"Pelajaran yang penuh tantangan, proses kebahagiaan dalam mempertemukan kita," katanya.
Ia mengatakan perlu menggabungkan antara logika dan rasa untuk memajukan ilmu pengetahuan.
Baca juga: Pura Mangkunegaran Solo bersiap gelar Tingalan Jumenengan
"Manusia selalu mencari cara untuk memahami dunia, melalui logika, dan juga rasa. Logika membawa kita pada pemahaman yang rasional dan kemajuan
ilmu pengetahuan, sementara rasa memberi makna, membentuk identitas, serta nilai dalam kebudayaan," katanya.
Ia mengatakan tanpa logika seseorang akan kehilangan arah dan tanpa rasa seseorang akan kehilangan makna.
"Masa depan kebudayaan bergantung pada perpaduan rasa dan pemikiran kontekstual, menciptakan komunitas yang maju secara intelektual sekaligus kaya akan nilai kemanusiaan," katanya mengakhiri sabda dalem pada Tingalan Jumenengan tersebut.
Baca juga: Keraton Surakarta gelar Jumenengan Dalem dilengkapi kirab
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025