Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago mengajak seluruh umat mendoakan masyarakat yang dilanda bencana.
"Kami mengajak jemaat semua untuk turut mendoakan saudara-saudara kita yang berada di daerah yang dilanda bencana, baik di Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, maupun Aceh," katanya saat meninjau pelaksanaan ibadah malam Natal 2025 di Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) Immanuel Jakarta, Rabu.
Djamari hadir bersama sejumlah pimpinan pejabat tinggi negara seperti Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, dan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Menko Polkam bersama jajaran meninjau GPIB Immanuel Jakarta usai mengunjungi Misa Natal di Gereja Katedral Jakarta.
Baca juga: Kardinal Suharyo: Umat Katolik galang dana bantu korban bencana
"Hari ini kami mengunjungi dua gereja, pertama Katedral, kedua di sini. Kami datang untuk menyampaikan pesan dari Bapak Presiden Prabowo, selamat Natal kepada umat yang merayakannya," ujar dia.
Djamari juga mengemukakan, melalui perayaan Natal yang penuh kedamaian, pemerintah berharap dapat mengatasi kesulitan masyarakat yang dilanda bencana bersama-sama dengan masyarakat.
"Kami mengajak kita semua berdoa, semoga saudara-saudara kita yang dilanda bencana dapat mengatasinya dengan pemerintah, sehingga mereka juga bisa melaksanakan ibadah yang sebaik-baiknya," tuturnya.
Ibadah Malam Natal di GPIB Immanuel hari ini diselenggarakan dalam dua sesi, yakni pukul 18.00 WIB dan 21.00 WIB yang dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta Pendeta Abraham Ruben Persang.
Baca juga: Natal, Menag ajak umat Kristiani rawat kasih dan iman dari keluarga
Sementara ibadah Natal esok hari, Kamis (25/12) akan diselenggarakan dalam tiga sesi, yakni pukul 09.00 WIB, 16.00 WIB, dan 18.00 WIB.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































