Mahasiswa UMM sulap ampas jamu jadi suplemen pakan ternak sapi perah

2 months ago 18

Malang (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat inovasi untuk membantu peternak sapi dengan menyulap ampas jamu-jamuan menjadi suplemen pakan ternak ruminansia, khususnya sapi perah.

Yulya Ulfa Majoli, salah satu anggota kelompok pembuat suplemen pakan sapi mengatakan bahwa produk ini menjadi jawaban atas kebutuhan peternak akan suplemen pakan yang alami, aman, praktis, sekaligus ramah lingkungan.

"Suplemen pakan sapi perah dengan bahan ampas jamu ini kita beri nama herbal candy, berbentuk blok yang dirancang agar mudah dijilat oleh ternak (sapi)," kata Yulya Ulfa di Malang, Jawa Timur, Kamis.

Bahan-bahan herbal candy tersebut seperti kunyit, jahe, temulawak, molase, dan mineral penting. Suplemen ini didesain mampu meningkatkan daya tahan tubuh, nafsu makan, serta metabolisme ternak. Utamanya, sebagai booster produksi susu pada sapi perah.

Bahan-bahan herbal tersebut diperoleh dengan memanfaatkan limbah ampas jamu sebagai komposisi bahan utama.

Menurut Ulfa, selain bernilai ekonomis, juga mendukung konsep peternakan berkelanjutan di tanah air.

Menurut dia, tidak hanya mampu menstimulasi imunitas, herbal candy juga berfungsi memperbaiki pencernaan serat pakan. Kandungan molase di dalamnya menjadi sumber energi cepat yang sangat dibutuhkan ternak, terutama saat masa laktasi atau penggemukan.

Selain itu, kombinasi kunyit dan temulawak berperan sebagai digestional booster yang merangsang produksi enzim dan empedu, sehingga kesehatan pencernaan sapi tetap terjaga.

Baca juga: Minyak jelantah diubah jadi lilin aromaterapi oleh mahasiswa UMM
Baca juga: Ribuan calon mahasiswa asing dari 62 negara serbu UMM

Lebih lanjut, Ulfa menjelaskan proses produksi dimulai dengan seleksi dan penimbangan bahan kering sesuai formulasi ampas jamu, mineral, dan pollard. Kemudian, bahan kering yang sudah siap dicampur dengan molase hingga membentuk adonan homogeny.

Adonan dicetak, dipadatkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1–2 hari atau dalam oven agar awet dan tahan lama. Setelah melewati pemeriksaan bobot dan kualitas, herbal candy dikemas rapi agar siap digunakan.

Dari segi harga, produk ini juga lebih ekonomis. Satu blok seberat 550 gram hanya dibanderol Rp10.000, lebih hemat sekitar Rp5.000 dibandingkan suplemen sejenis di pasaran. Tak hanya itu, keunggulan lainnya terletak pada penggunaan bahan-bahan alami tanpa campuran bahan kimia, sehingga aman untuk pemberian jangka panjang.

“Produk ini kami rancang harganya lebih terjangkau dan menggunakan bahan alami mengandung kurkumin tanpa campuran kimia yang bersifat antibakteri dan antiinflamasi. Sehingga, membantu menjaga kesehatan dan aman untuk digunakan dalam jangka panjang,” kata Ulfa.

Lebih lanjut, Ulfa menceritakan dibalik produk inovasi ini, terdapat kerja keras tim mulai dari observasi, riset business plan, hingga proses produksi dan pengemasan.

Ia menyampaikan terima kasih kepada para dosen, teman, dan keluarga yang selalu mendukung langkahnya.

Menurut dia, di kampus ini para mahasiswa tak hanya diberi pembekalan materi, tetapi juga menjadi wadah nyata yang memfasilitasi mahasiswa menyalurkan kreativitas dan inovasi. Selain memperluas wawasan keilmuan, program ini juga membekali mahasiswa dengan semangat kewirausahaan yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.

“Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, kampus mendorong mahasiswanya menjadi agen perubahan yang mampu menciptakan solusi untuk kebutuhan masyarakat. Ini juga menjadi peluang nyata bagi mahasiswa untuk berkreasi dan berdampak bagi masyarakat luas,” ujar Ulfa.

Baca juga: Mahasiswa UMM edukasi warga "sulap" limbah maggot jadi pakan ternak
​​​​​​​
Baca juga: Penasihat Khusus Presiden ajak mahasiswa UMM jadi pembuat arus

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |