Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menerima kunjungan tujuh Duta Besar Indonesia untuk negara-negara di kawasan Afrika, sebagai upaya memperkuat sinergi pembukaan akses pasar ekspor ke kawasan Afrika.
Pertemuan turut difasilitasi Bank Mandiri, yang ikut berperan memperluas penetrasi ekspor nasional melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Kawasan, khususnya ke negara-negara yang selama ini belum terjangkau oleh sektor pembiayaan komersial.
“LPEI hadir untuk membiayai ekspor ke wilayah dengan potensi besar namun memiliki risiko tinggi, seperti di kawasan Afrika yang seringkali tak tersentuh oleh pembiayaan komersial, sehingga diharapkan mampu mendorong peningkatan daya saing produk ekspor Indonesia di pasar global.” ujar Plt. Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI Sukatmo Padmosukarso dalam keterangan terkonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Selain mendukung ekspor barang dan jasa ke pasar potensial, PKE Kawasan juga menjadi instrumen LPEI untuk menjalankan peran diplomasi ekonomi melalui pembiayaan strategis di sektor-sektor unggulan nasional.
Baca juga: LPEI jalin kerja sama fasilitas kredit dorong eskpor nasional
Hingga Mei 2025, pembiayaan PKE Kawasan telah menembus lebih dari 30 persen negara-negara di kawasan Afrika, dengan akumulasi nilai pembiayaan di kawasan Afrika sebesar Rp5,15 triliun.
“Proyek yang didukung termasuk ekspor pesawat CN-235 ke Senegal, jasa survei geoteknik ke Kongo, dan produk semen di kawasan tersebut,” ujarnya.
Sukatmo menjelaskan, komoditas utama yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke kawasan Afrika pada tahun 2024 mencerminkan kekuatan sektor-sektor strategis nasional.
Diantaranya, komoditas lemak dan minyak nabati/hewan menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi sebesar 50,1 persen dari total ekspor Indonesia ke Afrika, atau setara dengan nilai 3,2 miliar dolar AS, yang menjadikannya komoditas ekspor terbesar ke kawasan itu.
Baca juga: Gubernur BI: Proyeksi ekonomi 2026 pertimbangkan kinerja ekspor
Disusul oleh kertas dan karton dengan nilai ekspor sebesar 328 juta (5,2 persen), serta kendaraan dan aksesoris yang menyumbang sekitar 295 juta (4,7 persen).
“Angka ini menegaskan potensi besar Afrika sebagai pasar ekspor yang terus tumbuh dan layak diprioritaskan dalam strategi perdagangan luar negeri Indonesia,” ujar Sukatmo.
Para Duta Besar Indonesia untuk kawasan Afrika memberikan apresiasi atas dukungan konkret LPEI dan menyatakan kesiapan untuk menjadi jembatan komunikasi antara pelaku usaha Indonesia dengan mitra di Afrika.
Pertemuan menegaskan pentingnya kolaborasi diplomasi ekonomi, yang mana para perwakilan diplomatik menyampaikan bahwa momen ini sangat tepat mengingat Afrika sedang membuka peluang bagi negara-negara seperti Indonesia yang memiliki rekam jejak historis positif.
Baca juga: Kinerja ekspor meningkat seiring naiknya harga besi baja hingga CPO
Adapun, sebanyak tujuh Duta Besar Indonesia yang turut hadir dalam pertemuan, diantaranya Duta Besar Indonesia untuk Republik Cabo Verde, Republik Gambia, Republik Guinea-Bissau, Republik Mali, Republik Pantai Gading, dan Republik Sierra Leone yaitu Ardian Wicaksono.
Lalu, Duta Besar Indonesia untuk Kenya merangkap Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, Republik Uganda, serta United Nation Environmental Programme (UNEP) dan United Nation Human Settlement Programme (UN-HABITAT) yaitu Witjaksono Adjie.
Kemudian, Duta Besar Indonesia untuk Republik Kamerun merangkap Republik Chad, Republik Guinea Ekuatorial, Republik Gabon, Republik Kongo, dan Republik Afrika Tengah Agung Cahaya Soemirat.
Duta Besar Indonesia untuk Republik Zimbabwe merangkap Republik Zambia yaitu Arief Hidayat, serta Duta Besar Indonesia untuk Republik Demokratik Federal Ethiopia merangkap Republik Djibouti, Negara Eritrea, dan African Union yaitu Faizal Chery Sidharta
Selanjutnya, Duta Besar Indonesia untuk Republik Federal Nigeria merangkap Republik Benin, Republik Ghana, Republik Niger, Republik Liberia, Republik Burkina Faso, Republik Togo, Republik Demokratik Sao Tome dan Principe, dan ECOWAS Bambang Suharto
Lebih lanjut, Duta Besar untuk Republik Namibia merangkap Republik Angola Mirza Nurhidayat
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.