Jakarta (ANTARA) - Lewat Event Organizer Starbol Indonesia, legenda Barcelona Carles Puyol memantau 11 anak muda Indonesia yang berlaga di gelaran Starbol Indonesia di Bali United Training Center, Gianyar, Bali, Minggu.
Puyol memantau bibit pemain sepak bola dari usia 13-17 tahun tersebut tidak sendirian saja. Namun mantan pemain timnas Spanyol tersebut juga ditemani oleh sejumlah mantan pemain timnas Indonesia seperti Ismed Sofyan, Raphael Maitimo, Hasim Kipuw, Stefano Lilipaly, Elie Aiboy, dan Alberto Goncalves.
"Saya harap banyak pemain-pemain muda Indonesia yang berbakat. Sehingga nantinya bisa menjadi seorang pesepakbola profesional,” kata Carles Puyol dalam keterangan resmi yang diterima, Senin.
Peraih gelar juara Piala Dunia 2010 tersebut berharap melalui penyelenggaraan ini mampu meningkatkan motivasi para pesepakbola muda untuk terus berkarir hingga menjadi pemain-pemain top.
Pendiri Starbol Indonesia Febry Momor mengatakan bahwa tujuan dari acara ini selain pemantauan bakat para pemain muda, yakni juga untuk mempromosikan gaya hidup sehat.
Febry mengatakan lewat event ini para pesepakbola tersebut mendapatkan pengalaman yang luar biasa dengan kehadiran Puyol yang diharapkan mampu membakar motivasi mereka.
“Ya ini akan menjadi sebuah pengalaman luar biasa bagi mereka bisa merumput bersama dengan pesepakbola terkenal di Indonesia. Lalu ada juga Carles Puyol yang memberikan motivasi kepada mereka. Jangan sampai mereka ini menyerah untuk mengejar cita-citanya,” kata Momor, sapaan akrabnya.
Pria yang sudah membentuk Starbol Indonesia sejak tahun 2011 berpesan untuk menjadi pesepakbola terkenal harus mengubah gaya hidup sehat. Setiap anak harus rajin berolahraga dan menjaga tubuhnya untuk tetap prima.
Selain itu juga diperlukan disiplin waktu juga sangat penting agar tetap terbiasa menerapkan pola hidup yang sehat.
Baca juga: Puyol dan Materazzi sambangi Indonesia untuk promosikan Piala Eropa
Baca juga: Carles Puyol senang dengan pencapaian para pelatih asal Spanyol
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025