Legislator soroti SOP Brimob amankan demo hingga ojol terlindas rantis

3 weeks ago 12

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Hinca Panjaitan menyoroti soal standar operasional prosedur (SOP) Brimob terhadap pengamanan aksi unjuk rasa atau demonstrasi atas insiden kendaraan taktis (rantis) milik Brimob yang melindas seorang pengemudi ojek online (ojol) pada Kamis (28/8) malam.

"Sekali lagi poinnya kita sayangkan itu terjadi, mestinya teman-teman di kepolisian paham betul SOP-nya, yang bisa mengukur situasi yang tepat karena memang mobil (rantis) itu cukup kuat, mestinya dia bisa membaca situasi itu," kata Hinca saat memberi keterangan pers di kompleks parlemen, Jakarta, Jumat.

Berdasarkan video yang beredar luas, dia sendiri mengaku heran dengan kecepatan rantis Brimob yang digunakan saat pembubaran aksi unjuk rasa hingga menyebabkan seorang pengemudi ojol tertabrak dan meninggal dunia.

"Kalau lihat kecepatannya, belum pernah saya lihat menghalau massa secepatnya itu. Biasanya kan pelan saja, terus sampai mundur, menggeser (massa), itu yang saya lihat," ucapnya.

Dia pun menyayangkan terjadinya peristiwa yang menyebabkan hilangnya nyawa pengemudi ojol tersebut. Menurut dia, unggahan video yang beredar saja memantik dan empati masyarakat kepada korban.

"Video yang beredar, satu angle itu sudah kencang sekali, yang saya lihat itu. Saya kira kita semua (merasakan) sama. Sangat menyayangkan, mengapa bisa terjadi seperti itu, mestinya kan pelan saja," tuturnya.

Dia mengatakan akan meminta keterangan atas insiden terkait kepada pihak kepolisian dalam rapat kerja (raker) Komisi III DPR RI dengan Polri pada awal pekan depan.

"Nanti kan pertemuan dengan pimpinan Polri dalam minggu depan ini, pastinya kita tanyakan itu," katanya.

Dia pun mengaku mendengar adanya isu juga penggunaan gas air mata yang sudah kedaluwarsa saat pembubaran aksi massa. Menurut dia, Polri perlu diberi kesempatan untuk menjelaskan secara detail kepada publik.

"Kami akan berusaha juga untuk menanyakan kepada pimpinan Polri apakah sebenarnya yang terjadi," katanya.

Hinca menambahkan bahwa DPR RI terbuka untuk membuka ruang dialog dengan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.

"Beberapa waktu lalu, pimpinan kami di DPR sudah menyampaikan bahwa dialog kepada siapa pun warga masyarakat untuk menyampaikan pikirannya terbuka lebar, dan saya yakin pimpinan DPR akan terbuka untuk dialog yang akan disampaikan oleh masyarakat," kata dia.

Seperti diketahui, demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah elemen masyarakat di Gedung DPR/MPR berakhir ricuh pada Kamis (28/8) malam.

Akibatnya kericuhan terjadi hingga ke berbagai wilayah di sekitaran kompleks parlemen, mulai dari Palmerah, Senayan, hingga Pejompongan.

Dalam kerusuhan tersebut, seorang pengemudi ojol tertabrak dan terlindas kendaraan taktis Brimob yang diduga terjadi di wilayah Pejompongan.

Kendaraan taktis tersebut lanjut memacu kecepatan dan meninggalkan lokasi setelah kejadian, sementara korban meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Abdul Karim mengatakan sebanyak tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya sedang diperiksa terkait insiden tersebut.

Menurut dia, ketujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya itu berada di dalam mobil rantis yang menabrak pengemudi ojol saat kerusuhan itu terjadi.

Ketujuh anggota tersebut, kata dia, masing-masing berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Baraka Y, dan Baraka J.

Baca juga: Anggota Komisi III minta investigasi rantis Brimob lindas ojol terbuka

Baca juga: DPR panggil Polri pekan depan usai ada tragedi Brimob lindas ojol

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |