Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR Panggah Susanto mengatakan tujuan utama program kampung nelayan merah putih (KNMP) bukan hanya membangun infrastruktur perikanan, tetapi juga membangun kemandirian dan daya saing nelayan lokal.
Panggah, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan KNMP menjadi sarana agar nelayan Indonesia naik kelas, tidak sekadar menangkap ikan, tetapi juga menjadi pelaku ekonomi tangguh yang mampu menguasai rantai usaha perikanan dari hulu hingga hilir.
"Program kampung nelayan merah putih ini adalah jembatan menuju kemandirian itu," ujar dia.
KNMP merupakan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ditargetkan mencapai hingga 1.100 unit pada 2027.
Untuk 2025, KKP menargetkan pembangunan sebanyak 100 KNMP.
Menurut Panggah, Komisi IV DPR akan terus mengawal pelaksanaan program KNMP agar berjalan sesuai target dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Panggah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, untuk meninjau progres KNMP di dua lokasi strategis, yaitu Desa Jatimalang dan Desa Kertojayan.
KNMP, kata dia, dirancang sebagai kawasan terpadu nelayan modern yang menyediakan fasilitas lengkap, mulai dari tempat sandar kapal, sarana produksi dan pengolahan hasil laut, hingga fasilitas distribusi ikan.
Setiap titik lokasi pembangunan, ujar Panggah, dianggarkan sekitar Rp11,2 miliar untuk infrastruktur fisik dan Rp6 miliar untuk peralatan pendukung, seperti kapal fiber, mesin tempel, jaring, lemari pendingin, serta mobil dengan lemari pendingin.
Pemerintah, kata Panggah, membangun KNMP di Purworejo karena juga ingin memaksimalkan potensi perikanan di kawasan pesisir selatan Jawa yang selama ini belum tergarap maksimal.
Selain Purworejo, pembangunan KNMP juga dilakukan di Kabupaten Jepara, Pati, dan Kebumen, di Jawa Tengah.
Dari hasil tinjauannya, kata Panggah, progres pembangunan fisik di dua lokasi di Purworejo tersebut memerlukan percepatan agar pelaksanaan kegiatan dapat diselesaikan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas.
"Kita ingin pembangunan KNMP ini menjadi contoh nyata bahwa proyek pemerintah bisa dikerjakan dengan cepat dan berkualitas. Program ini bukan sekadar proyek fisik, tapi investasi sosial untuk meningkatkan taraf hidup nelayan," ujarnya.
Ia juga menyoroti beberapa komponen fisik yang perlu segera dipercepat realisasinya.
"Sudah mulai berjalan, seperti bantuan mesin tempel, kapal fiber, jaring, mobil berpendingin, dan coolbox. Namun, untuk bangunan, masih ada yang belum masuk, misalnya rehabilitasi TPI, pasar ikan, dan pembangunan sarana air bersih," ujar dia.
Panggah juga mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan program.
Ia mengatakan dengan dua lokasi pembangunan yang strategis, Purworejo kini menempatkan diri sebagai titik baru harapan bagi kebangkitan ekonomi maritim di pesisir selatan Jawa Tengah.
Desa Jatimalang dan Kertojayan diharapkan menjadi model pengembangan kawasan nelayan terpadu yang berorientasi pada kesejahteraan, inovasi, dan keberlanjutan.
"Kita ingin 'merah putih' benar-benar berkibar di setiap desa nelayan di Indonesia, dari utara hingga selatan, dari barat hingga timur. Karena di tangan nelayan lah kedaulatan pangan laut kita dijaga," kata dia.
Baca juga: KKP mulai bangun Kampung Nelayan Merah Putih di 65 lokasi
Baca juga: Anggota DPR dukung Kampung Nelayan Merah Putih bantu nelayan miskin
Baca juga: DPR dukung Menteri Trenggono ajukan tambahan anggaran untuk KNMP
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































