Tanjung Selor (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan mendirikan green house atau rumah hijau hidroponik dalam rangka melaksanakan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan bagian upaya mendukung ketahanan pangan nasional.
"Kegiatan ini kami ditandai dengan mendirikan bangunan rumah hijau di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE)," kata Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan Sutarno, di Tarakan, Kamis.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS-403.PK.01.04.04 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Lembaga Pemasyarakatan, SAE merupakan tempat narapidana mengaktualisasikan dirinya dalam proses asimilasi dan tempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pembinaan narapidana.
Baca juga: Mentan dorong pengelolaan komoditas hortikultura skala rumah tangga
Sutarno menerangkan pihaknya berkomitmen penuh secara proaktif dalam mendukung program ketahanan pangan sebagaimana yang dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto pada 13 program akselerasi, yang salah satu poinnya ialah pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Kepala Subseksi (Kasubsi) Kegiatan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Adipta Yudha Wardana mengungkapkan pihaknya tengah gencar mengembangkan beragam produk pertanian dan perkebunan salah satunya dengan metode hidroponik.
"Pelaksanaan SAE di Lapas Tarakan hingga saat ini berjalan dengan sangat baik dan kondusif, kami turut memberdayakan WBP yang telah memenuhi syarat administratif dan substantif sebagai peserta Asimilasi Kerja Luar yang dalam kesehariannya melakukan penanaman bibit, perawatan harian, hingga panen," ujarnya.
Baca juga: "Urban farming" dikembangkan di Lapas Salemba
Secara teknis Lapas Tarakan telah menyiapkan 570 lubang pot untuk penanaman bibit dan produk, yang nantinya akan dihasilkan antara lain sawi pakcoy hingga selada, yang berkualitas.
Pemanfaatan lahan SAE di lingkungan lapas diyakini mampu mengoptimalkan pembinaan kemandirian dengan membaurkan narapidana ke tengah masyarakat dan membuka peluang partisipasi.
Selain itu menjadi sarana edukasi bagi masyarakat tentang kegiatan dan hasil produk pembinaan kemandirian, sehingga terbangunnya citra positif penyelenggaraan sistem pemasyarakatan dan mampu mendorong pemberdayaan WBP dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.
Baca juga: Lapas Manokwari libatkan warga binaan dukung program ketahanan pangan
Pewarta: Muh. Arfan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025