Penajam Paser Utara (ANTARA) - Lahan rawa di Kabupaten Penajam Paser Utara dimanfaatkan untuk memperluas lahan persawahan di kabupaten yang dikenal dengan sebutan Benuo Taka itu guna penunjang kebutuhan pangan Kota Nusantara, ibu kota Indonesia yang dibangun di sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
"Sawah produktif saat ini tercatat 14.070 hektare, hasil panen 3-4 ton per hektare dalam satu kali panen," jelas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Trasodiharto di Penajam, Minggu.
"Dalam satu tahun petani dua kali panen, pada 2024 panen padi mencapai 50.672 ton dan setiap tahun kita selalu surplus beras," ujar dia menambahkan.
Namun demikian, menurut dia, Kementerian Pertanian (Kementan) menginginkan penambahan luas lahan persawahan di Kabupaten Penajam Paser Utara dengan memanfaatkan lahan rawa agar dapat meningkatkan produksi padi.
"Kementan ingin optimalisasi rawa jadi sawah untuk meningkatkan hasil panen padi untuk pasokan pangan ke Kota Nusantara, karena dinilai rawa dapat digunakan tingkatkan produksi padi kendati kemarau," ujarnya.
Penanaman padi di lahan rawa merupakan program pemerintah pusat untuk daerah yang dianggap minim pengairan atau lahan tadah hujan.
Kementan memperluas pemanfaatan lahan rawa sebagai lumbung pangan di Kabupaten Penajam Paser Utara yang juga mendukung percepatan swasembada nasional, dengan target 5.896 hektare optimalisasi lahan rawa menjadi lahan sawah.
Pemerintah kabupaten melibatkan 29 brigadir pangan beranggotakan 435 orang untuk mewujudkan rencana optimalisasi rawa tersebut dengan dibekali teknologi, peralatan, dan bahan lainnya didampingi langsung oleh Kementan.
Penelitian dan penyusunan perencanaan bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, yakni terkait potensi lahan maupun perencanaan saluran irigasi, pintu air dan fasilitas pertanian yang dibutuhkan petani.
Tercatat dari hasil pendataan sementara luas lahan rawa di Kabupaten Penajam Paser Utara yang berpotensi dijadikan sawah tersebar di Kecamatan Penajam 480 hektare dan di Kecamatan Babulu 580 hektare, demikian Andi Trasodiharto.
Baca juga: Gubernur Kalteng kawal Program Ketahanan Pangan Presiden RI
Baca juga: Kementan dan UNS kolaborasi riset memperkuat ketahanan pangan
Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025