Jakarta (ANTARA) - PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), perusahaan kelapa sawit terintegrasi di Medan, Sumut, mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 57,3 persen year on year (yoy) menjadi Rp355 miliar pada kuartal I 2025.
"Kinerja kuartal pertama ini menunjukkan bahwa fondasi operasional dan strategi bisnis kami berada di jalur yang tepat," ujar Head of Investor Relations STAA Kevin Wijaya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Kevin menuturkan peningkatan laba bersih itu menegaskan ketangguhan model bisnis perseroan dalam mengubah momentum pasar menjadi peluang pertumbuhan, didukung oleh strategi harga yang adaptif, efisiensi biaya yang konsisten, serta peningkatan produktivitas operasional.
Dengan dukungan dinamika pasar yang positif dan pengelolaan operasional yang disiplin, STAA membukukan pendapatan sebesar Rp1,666 triliun pada kuartal I 2025, tumbuh 30,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja ini didorong oleh peningkatan harga jual rata-rata pada seluruh lini produk utama, termasuk CPO, PK, dan CPKO.
EBITDA tercatat sebesar Rp543 miliar, naik 39,6 persen yoy, dengan marjin EBITDA yang kuat di angka 32,6 persen. Hal ini menggambarkan profitabilitas yang tetap terjaga di tengah fluktuasi eksternal.
Baca juga: RUPST Sumber Tani Agung setujui bagi dividen Rp501 miliar pada Juni
Sementara, laba usaha meningkat 50,3 persen yoy menjadi Rp457 miliar.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (PATMI) mencapai Rp305 miliar, tumbuh 54,2 persen yoy.
Dari sisi operasional, total produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 239.874 ton, meningkat 9,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan produktivitas kebun inti sebesar 8,7 persen dan plasma sebesar 19,3 persen.
Yield per hektare juga menunjukkan pertumbuhan yang sehat, dan masing-masing naik 8,8 persen (inti) dan 14 persen (plasma), berkat penerapan praktik agronomi yang presisi dan adaptif.
Tren pertumbuhan juga tecermin pada produksi CPO dan PK, yang masing-masing meningkat sebesar 10,1 persen dan 11,4 persen yoy. Strategi penetapan harga yang tepat turut menopang marjin, dengan harga jual rata-rata bersih CPO mencapai Rp14.630 per kg (20,5 persen yoy), sementara harga PK dan CPKO melonjak tajam masing-masing sebesar 90,7 persen dan 98,3 persen yoy.
Secara neraca, total aset perseroan per 31 Maret 2025 tumbuh 6,3 persen menjadi Rp8,592 triliun. Ekuitas naik menjadi Rp6,267 triliun, menjaga struktur permodalan yang sehat, dengan rasio debt-to-asset di level 0,27 dan debt-to-equity sebesar 0,37, yang menunjukkan posisi keuangan yang prudent dan siap mendukung ekspansi ke depan.
"Kami tetap optimistis bahwa tahun ini dapat memberikan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan," ujar Kevin.
Baca juga: Sumber Tani Agung Resources targetkan himpun dana Rp530,63 M dari IPO
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025