Sentani (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua mulai mendistribusikan logistik pemungutan suara ulang (PSU) pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua tahun 2025 ke dua distrik yakni Kaureh dan Yapsi.
Ketua KPU Kabupaten Jayapura Efra Jerianto Tunya kepada awak media usai pelepasan pengiriman logistik PSU di Sentani, Sabtu, mengatakan pendistribusian dimulai sejak 2-5 Agustus 2025, sedang pelaksanaan PSU pada 6 Agustus 2025.
"Kami harap logistik ini tiba dengan aman dan tepat waktu hingga ke TPS, pendistribusian ini menjadi tanggung jawab kita bersama, termasuk pengamanan dan pengawalan oleh pihak kepolisian dan aparat kampung," katanya.
Menurut Efra, tahapan ini merupakan bagian krusial dari pelaksanaan PSU.
Ia berharap seluruh logistik dapat tiba di lokasi pemungutan suara dengan lengkap dan dalam kondisi baik, tanpa kekurangan jumlah maupun penurunan kualitas.
"Logistik PSU didistribusikan oleh pihak ketiga yang telah ditunjuk melalui proses pengadaan, yakni CV Adi Perkasa Trans yang dipimpin oleh John Ramandei," ujarnya.
Dia menjelaskan, proses pendistribusian dikawal ketat oleh aparat kepolisian guna menjamin transparansi serta akuntabilitas distribusi.
"Logistik yang didistribusikan ke dua distrik di hari pertama ini mencakup seluruh kebutuhan di TPS, baik logistik di dalam maupun di luar kotak suara, diantaranya tinta, segel, alat bantu tuna netra, dan formulir-formulir pemungutan serta penghitungan suara," katanya lagi.
Dia menambahkan, distribusi logistik ini secara resmi dilepas bersama oleh Ketua KPU, Bawaslu, Sekda Kabupaten Jayapura dan Wakapolres Jayapura sebagai simbol sinergisitas antar lembaga dalam menyukseskan PSU pilgub Papua.
"Kami berharap tidak ada lagi pemungutan suara ulang setelah PSU ini digelar, maka kami minta seluruh penyelenggara, dari PPD hingga KPPS, melaksanakan tugas sesuai regulasi dan penuh tanggung jawab," ujarnya lagi.
Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
