Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) membagikan sejumlah praktik baik upaya peningkatan akses digital bagi perempuan.
"Saat ini perempuan masih menghadapi tantangan di berbagai sektor, terutama sektor ekonomi. Untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif, Indonesia mendorong pemberdayaan perempuan melalui pengembangan sektor UMKM dan mendorong mereka untuk mandiri secara ekonomi. Namun demikian, kesenjangan gender dalam akses digital masih menjadi tantangan," ujar Deputi Bidang Kesetaraan Gender KPPPA Amurwani Dwi Lestariningsih dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Hal itu dikatakan Amurwani Dewi dalam Side Event of the 69th Commission on the Status of Women (CSW 69) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat.
Baca juga: KemenPPPA: Pentingnya komitmen capai kesetaraan akses sektor digital
Amurwani Dwi Lestariningsih mengatakan akses digital bagi UMKM yang dikelola perempuan menjadi salah satu upaya pengembangan ekonomi.
Ia menyerukan dukungan agar UMKM yang dikelola perempuan semakin berkembang dan mandiri secara ekonomi.
"Untuk meningkatkan akses digital, Indonesia telah mengupayakan melalui Rencana Aksi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital," ujarnya.
Selain itu, kata dia, KPPPA pada 2022 juga telah menerbitkan Pedoman Transformasi Digital Perempuan sebagai pedoman pengembangan digital khusus untuk perempuan.
Baca juga: KPPPA: Literasi digital cegah perempuan jadi korban di ranah daring
"Pada tingkat program, pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam ekonomi digital dengan menyediakan pelatihan peningkatan kapabilitas perempuan melalui kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Salah satu contohnya di Semarang, terdapat kemitraan dengan UN Women dan Gojek yang berhasil melatih 50 wirausaha perempuan untuk meningkatkan akses pasar mereka," tutur Amurwani.
Pada periode 2024-2029, KPPPA juga mengembangkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai program berbasis masyarakat.
Program RBI diharapkan dapat mendukung wirausaha perempuan, terutama di daerah perdesaan dengan menyediakan ruang untuk berdiskusi, bimbingan, pelatihan, dan akses ke teknologi.
Baca juga: KPPPA sepakati komitmen wujudkan inklusi keuangan digital perempuan
"Meskipun kesenjangan digital masih menjadi tantangan, Indonesia secara aktif mengembangkan inisiasi dan kemitraan untuk memberdayakan wirausaha perempuan, mendorong pertumbuhan mereka dalam ekonomi digital, dan meningkatkan kontribusi mereka secara keseluruhan terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Amurwani Dwi Lestariningsih.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025