Lubuk Basung (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (UPTD KPHL) Agam Raya Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat berhasil memadamkan empat titik kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Agam selama dua bulan.
"Pemadaman kebakaran hutan dan lahan itu dilakukan sejak awal Juni sampai akhir Juli 2025," kata Pelaksana Tugas Kepala UPTD KPHL Agam Raya Dewi Safnita di Lubuk Basung, Sabtu.
Ia mengatakan pemadam kebakaran hutan di Nagari (Desa) Salareh Aia Timur, Nagari Padang Tarok, Koto Gadang dan Sitalang itu melibatkan anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Agam, petugas Lembaga Masyarakat Perlindungan Hutan Berbasis Masyarakat, dan masyarakat sekitar.
Petugas dengan cepat mendapatkan informasi adanya kebakaran hutan dan lahan, sehingga mudah dikendalikan.
"Kejadian kebakaran terjadi siang hari dan masyarakat mengetahui sehingga melaporkan kejadian tersebut kepada kami. Mendapatkan informasi itu, petugas langsung ke lokasi untuk melakukan pemadaman dengan penyekatan agar api tidak meluas dan pemadaman dibantu oleh Damkar," katanya.
Baca juga: Pemkab Natuna berhasil padamkan karhutla di Bunguran Selatan
Menurut dia, kebakaran di empat titik tersebut dengan luas sekitar satu hektare, karena segera dipadamkan dan api tidak menjalar ke lokasi lain.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tidak membakar hasil perambahan, karena berpotensi menjalar ke daerah lain saat cuaca panas.
Surat imbauan tersebut telah disampaikan melalui camat, wali nagari dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan.
"Gubernur Sumbar juga telah mengeluarkan surat imbauan antisipasi kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Ia menambahkan, daerah rawan kebakaran hutan di Kabupaten Agam berada di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Sitanang, Kecamatan Ampek Nagari, Salo dan Ujuang Guguak, Kecamatan Baso, Kamang Hilia, Kecamatan Tilatang Kamang, dan Tiku, Kecamatan Tanjung Mutiara.
Baca juga: Tim gabungan berhasil padamkan karhutla di Rasau Jaya Kalbar
"Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, lokasi tersebut sering terjadi kebakaran hutan dan lahan," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.