Korut tolak ajakan dialog di bawah kepemimpinan presiden baru Korsel

1 month ago 5

Tokyo (ANTARA) - Korea Utara, Senin (28/7) menolak dialog dengan Korea Selatan dalam pernyataan resmi pertamanya sejak Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dilantik pada Juni 2025.

Pyongyang mengkritik aliansi militer antara Seoul dan Washington serta pendekatan konfrontatif mereka terhadap Korea Utara.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sekaligus pejabat senior yang berkuasa, dalam pernyataan yang disampaikan Korean Central News Agency (KCNA) mengatakan, “Apa pun kebijakan yang diambil atau apa pun usulan yang dibuat di Seoul, kami tidak tertarik.”

Ia mengatakan tidak ada alasan bagi Korea Utara untuk bertemu dengan Korea Selatan, dan menambahkan bahwa pemerintahan Lee memiliki “kepercayaan buta” terhadap aliansi dengan Amerika Serikat dan mencoba untuk “berkonfrontasi” dengan Pyongyang, nyaris sama dengan sikap yang dipegang pendahulunya, Yoon Suk Yeol.

Korea Selatan tidak akan pernah menjadi mitra rekonsiliasi dan kerja sama, ucap Kim Yo Jong.

Tak lama setelah dilantik, Presiden Lee memerintahkan militer Korea Selatan untuk menghentikan siaran propaganda menggunakan pengeras suara di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara, sebagai upaya meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.

Siaran tersebut sebelumnya dilanjutkan kembali setelah dihentikan selama enam tahun, di bawah kepemimpinan Yoon, yang mengambil sikap keras terhadap Pyongyang.

Namun, Kim Yo Jong menyebut langkah tersebut tidak lain hanyalah pembalikan sementara atas tindakan yang seharusnya tidak dilakukan sejak awal.

Ia menolak menganggapnya sebagai perkembangan yang patut diapresiasi dan menyebut sebagai kesalahan perhitungan jika Korea Selatan percaya mereka dapat membalikkan semua dampak yang telah terjadi hanya dengan beberapa kata yang sentimental.

Merujuk pada spekulasi di media Korea Selatan bahwa Kim Jong Un mungkin diundang ke KTT APEC yang dijadwalkan berlangsung di Gyeongju pada November mendatang, Kim Yo Jong menyindir bahwa Presiden Lee sedang "bermimpi di siang bolong."

Presiden Lee mulai menjabat pada awal Juni, menggantikan Yoon Suk Yeol yang sebelumnya menciptakan kekacauan politik dengan penerapan darurat militer yang berlangsung singkat.

Sumber: Kyodo-OANA

​​​​​​​Baca juga: Korut: Aliansi militer AS-Jepang-Korsel ganggu keseimbangan di kawasan

Baca juga: Adik Kim Jong Un: Korsel sebarkan selebaran hasutan ke Korut

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |