Korean Cultural Center gelar pameran seni budaya Jongmyo Jeryeak

5 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) mengelar pertunjukan budaya bertajuk Jongmyo Jeryeak – Warisan Musik dan Tari Upacara Kerajaan Korea dalam rangka memperkenalkan nilai luhur budaya Korea kepada masyarakat Indonesia.

"Masyarakat Indonesia banyak yang tertarik dengan K-Pop dan K-drama, namun penting juga untuk memperkenalkan akar dari musik Korea", kata Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Soodeok pada pertunjukan seni budaya Korea yang berlangsung di Jakarta, Kamis.

Melalui Pameran ini, katanya, terdapat kesamaan antara musik tradisional Indonesia dan Korea. "Musik keraton sangat mirip dengan musik tradisional Korea," ucapnya.

Park Soodeok berharap masyarakat Indonesia dapat belajar budaya Korea dan begitupun sebaliknya dengan masyarakat Korea agar menemukan titik kesamaan budaya kedua negara.

Ia kembali menegaskan bahwa melalui pertunjukan budaya Korea ini, yang juga melibatkan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), diharapkan semakin mempererat hubungan kedua negara.

Wadubes juga berharap agar pihaknya dapat mengundang mahasiswa seni dari Korea untuk mempelajari musik keraton dan mempersembahkan pertunjukan kolaborasi seni seperti ini.

"Mahasiswa Indonesia saja bisa tampil hebat hanya dengan latihan lima hari saja, seharusnya mahasiswa Korea juga bisa seperti itu," ucapnya.

Jongmyo Jeryeak adalah pertunjukan musik, lagu, dan tarian yang dipersembahkan dalam upacara penghormatan terhadap arwah para raja dan ratu Dinasti Joseon di altar Jongmyo, Seoul.

Tradisi ini tidak hanya merupakan warisan budaya tertinggi dalam sejarah Korea, tetapi juga diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan sejak 2001.

Selain pertunjukan seni tari dan musik budaya Korea dan Indonesia, Pameran Jongmyo Jeryeak juga menampilkan baju tradisional Korea serta alat musik Jing, Janggu, Dangpiri, Haegum serta Taepyeongso.

Pameran yang berlangsung hingga Juli mendatang itu dibuka secara gratis bagi masyarakat umum.

Read Entire Article