Ternate (ANTARA) - Wakapolda Maluku Utara Brigjen Stephen M. Napiun menyatakan anggota Ditpolairud Polda Malut Bharatu Mardi Haji yang gugur saat melakukan misi kemanusiaan mencari dua nelayan hilang, akan diusulkan naik pangkat luar biasa menjadi Bhayangkara Kepala (Bharaka).
"Sesuai dengan perintah Mabes Polri melalui usulan Kapolda Malut, insya Allah kita anugerahi korban Bharatu Mardi Haji akan diusulkan naik pangkat luar biasa," kata Wakapolda Malut Brigjen Stephen M. Napiun saat mengunjungi rumah duka di Ternate, Senin.
Wakapolda mengatakan Polri tentunya menghormati atas jasa-jasa almarhum yang sudah mementingkan keselamatan orang lain, tapi apa daya situasi, cuaca dan ombak saat itu, sehingga akhirnya terjadi peristiwa yang tidak diduga-duga.
Baca juga: Polairud fokus evakuasi korban speedboat Basarnas yang meledak
Baca juga: Kepala Basarnas investigasi meledaknya kapal tewaskan tim SAR Ternate
Menurut Wakapolda, pihaknya berusaha menguatkan keluarga almarhum dan mengungkapkan belasungkawa mendalam atas gugurnya anggota mereka dalam melaksanakan tugas.
Dalam insiden meledaknya speedboat milik Basarnas Ternate itu, terdapat 11 orang masuk tim SAR gabungan melakukan pencarian nelayan hilang.
Sedangkan tiga korban dinyatakan meninggal dunia, yakni anggota Polairud Bharatu Mardi Haji dan dua anggota Basarnas, yakni Fadli Malagapi dan Riski Esa, serta satu wartawan kontributor Metro TV dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2025/02/03/Bharatu-Mardi-Hadji-1.jpg)
Insiden ledakan speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate yang terjadi pada Minggu (2/2) malam di perairan Gita, Kota Tidore Kepulauan. Kapal operasi SAR mencari korban nelayan yang dinyatakan hilang di sekitar perairan Oba Selatan.
Dari 11 korban yang menumpangi speedboat RIB 04 itu, sebanyak tujuh korban selamat, yakni Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate), Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate), Darmanto Rauf (PNS SAR Kota Ternate), Maretang (PNS SAR Kota Ternate), Bripka Irwan Idris (anggota Dit Polairud Polda Malut), dan Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Dit Polairud).
Baca juga: Speedboat Basarnas meledak tiga orang tewas dan satu wartawan hilang
Baca juga: Basarnas kerahkan tim cari jurnalis TV korban kapal meledak di Ternate
Korban telah dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat, kemudian dibawa ke RSU Chasan Boesoerie Ternate untuk mendapatkan perawatan medis, sedangkan satu korban lainnya, yakni wartawan Metro TV Sahril Helmi hilang dan masih dalam proses pencarian.
Selain itu, polisi akan melakukan penyelidikan atas insiden kecelakaan itu.
Pada Senin siang, ketiga korban meninggal sudah dimakamkan, empat korban luka berat menjalani perawatan di RSU Chasan Boesoerie dan tiga korban luka ringan sudah kembali pada keluarga masing-masing.
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025