Kota Padang (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purnawiran Marciano Norman menyambut baik kesanggupan dan tekad Provinsi Sumatera Barat menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2032.
"KONI Pusat sudah mengirimkan surat ke seluruh KONI provinsi perihal sosialisasi untuk melapor ke gubernur apakah bersedia menjadi tuan rumah PON ke-23 pada tahun 2032," kata Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purnawiran Marciano Norman di sela-sela pelantikan pengurus KONI Provinsi Sumbar masa bakti 2025-2029 di Auditorium Gubernur Sumbar, Padang, Rabu (5/11).
Menurut Marciano, apabila siap menjadi tuan rumah, maka KONI Sumbar harus segera berkoordinasi dengan Gubernur Sumbar selaku pimpinan provinsi.
KONI memberikan tenggat waktu enam tahun kepada calon tuan rumah guna menyiapkan segala hal untuk PON itu.
"Setelah PON tahun 2028 dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, calon tuan rumah PON 2032 harus mulai menyiapkan diri," ujar Marciano.
Marciano menilai Ranah Minang memiliki potensi pengembangan atlet tergolong baik, apalagi jika melihat sejarah banyak prestasi yang dicapai atlet Minangkabau, termasuk sepak bola.
Baca juga: Komisi X DPR tegaskan dukungan NTB tuan rumah PON 2028
"Pada saat itu PSP Padang ini sangat ditakuti oleh kesebelasan dari provinsi lain," kata dia.
Marciano berpesan kepada pengurus baru KONI Sumbar membuktikan kebangkitan olahraga di Ranah Minang.
Marciano menekankan pentingnya tata kelola organisasi yang baik dan kebersamaan pengurus agar program yang disusun tercapai.
Sementara itu, Ketua KONI Provinsi Sumbar masa bakti 2025-2029 Hamdanus mengatakan daerahnya siap menjadi tuan rumah PON 2032.
Dia mengatakan pengurus berencana segera mungkin menemui Gubernur Sumbar untuk membahas rencana itu.
"Saya mewakili teman-teman di KONI Sumbar menyatakan siap menjadi tuan rumah KONI 2032," tandas Hamdanus.
Baca juga: Marciano ajak tuan rumah PON 2028 merujuk efisiensi dalam persiapan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
