Kota Padang (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purnawiran Marciano Norman mengisyaratkan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XXII 2028 di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat akan fokus pada cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
"Kita harus fokus kepada cabang olahraga Olimpiade sehingga apa yang diprogramkan dalam Desain Besar Olahraga Nasional bisa tercapai," kata Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI Purnawirawan Marciano Norman di Padang, Kamis.
Marciano mengatakan berkaca pada penyelenggaraan PON Aceh dan Sumatera Utara, terdapat 65 cabang olahraga yang dipertandingkan dan dari hasil evaluasi jumlah itu dinilai terlalu banyak sehingga perlu penyesuaian dan fokus pada cabang yang dipertandingkan di Olimpiade.
Langkah ini untuk mewujudkan Desain Besar Olahraga Nasional yang menargetkan pada 2032 Indonesia masuk dalam peringkat 10 dunia, dan peringkat lima dunia pada 2044.
Oleh karena itu, perlu sebuah kebijakan yang terarah dan fokus pada pengembangan olahraga yang dipertandingkan pada Olimpiade tanpa mengabaikan cabang olahraga lainnya.
Sebagai gambaran, pada penyelenggaraan Olimpiade Paris 2024 Indonesia baru mampu menempati peringkat 39.
Dalam kunjungannya ke Kota Padang, Marciano berharap pada Olimpiade 2028 yang diselenggarakan di Amerika Serikat, Indonesia bisa masuk peringkat 20 besar.
Untuk mencapai target itu, Ketua KONI menyebut tim nasional Indonesia harus memiliki tim pelapis yang kuat yakni atlet-atlet yang dibina di daerah salah satunya lewat KONI provinsi, kabupaten dan kota.
Ia pun meminta KONI Sumbar harus bisa melahirkan dan membuat program pembinaan yang terarah agar Ranah Minang bisa menyumbangkan atlet untuk bergabung di tim nasional Indonesia pada Olimpiade musim panas 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.
Baca juga: KONI komitmen segera tuntaskan dualisme kepengurusan cabang olahraga
Baca juga: KONI sambut baik kesanggupan Sumbar jadi tuan rumah PON 2032
Baca juga: Menpora ingatkan dualisme empat cabang olahraga segera diselesaikan
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































