Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan perhelatan Konferensi Ke-19 Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (Parliamentary Union of the OIC/PUIC) yang digelar DPR RI sebagai tuan rumah berkomitmen membawa produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia ke forum internasional.
"Kami ingin UMKM kita diberi panggung di tempat forum internasional," kata Mardani saat ditemui di sela-sela acara Konferensi Ke-19 PUIC, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.
Dia menyebut komitmen itu salah satunya dilakukan dengan menghadirkan produk UMKM lokal berupa makanan ringan untuk dikonsumsi para delegasi Konferensi Ke-19 PUIC yang datang dari berbagai negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
"Dalam setiap sesi selalu ada dua snack, cemilan ya. Yang pertama ini, cemilan tradisional. Kemarin rempeyek, rasanya enak sekali. Yang ini,
celembu sweet potato chips, ini dari ubi celembu," ujarnya.
Mardani mengatakan produk UMKM itu dihimpun dari para pelaku usaha di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang memiliki produk panganan dengan kualitas unggulan.
Bersamaan dengan itu, dia menyebut DPR RI yang memegang tampuk keketuaan PUIC tahun 2025 juga berkomitmen untuk menerapkan green conference atau konferensi yang mengusung prinsip-prinsip ramah lingkungan, misalnya makanan ringan dalam jumlah secukupnya yang dibungkus dalam kemasan ramah lingkungan.
"Ada tanda hijau dan reusable. Jadi ini bukan plastik, ini peralatan packaging yang ramah lingkungan, semuanya ada (tanda) hijaunya," tuturnya.
Dia menyebut hal itu dilatari oleh permasalahan sampah makanan (food waste) yang menjadi permasalahan lingkungan besar di tanah air.
"Problem besar kita itu adalah makanan tersisa yang terbuang. Jadi ambil satu saja dulu, kalau kurang, ada lagi, silakan ambil lagi. Nah, tapi rata-rata makan satu ternyata (sudah) cukup," katanya.
Konferensi Ke-19 PUIC digelar di Gedung DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada 12-15 Mei 2025 dengan tema Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience.
Konferensi Ke-19 PUIC yang bertepatan dengan peringatan ke-25 tahun (silver jubilee) PUIC sejak didirikan pada 1999 itu akan dihadiri oleh 450 delegasi parlemen negara-negara OKI dari 38 negara, termasuk 10 negara observer.
Baca juga: BKSAP DPR dukung pemberdayaan pemuda dalam PUIC-19
Baca juga: Ketua BKSAP: Islamofobia turut dibahas dalam Konferensi Ke-19 PUIC
Baca juga: BKSAP: PUIC dorong perempuan terlibat pengambilan keputusan publik
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025
