Komisi II DPR: Perlu ada standar biaya bagi pemerintah rapat di hotel

4 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda mengatakan bahwa perlu ada standar biaya penggunaan hotel dan restoran untuk kepentingan rapat dan pertemuan pertemuan resmi yang dilakukan oleh pemerintah.

Dia mengatakan petunjuk teknis itu diperlukan di tengah penerapan kebijakan efisiensi dan efektivitas anggaran. Menurut dia, standar itu perlu diterapkan di seluruh level pemerintahan, baik kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah.

"Tentu jika rapat-rapatnya tidak terlalu penting dan skalanya kecil tetap harus memprioritaskan penggunaan kantor," kata Rifqi saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, Komisi II DPR RI pun menyadari bahwa industri perhotelan hingga restoran terkait aktivitas meeting, invention, convention, and event (MICE), mengalami keterpurukan akibat kebijakan efisiensi anggaran.

Baca juga: Mendagri izinkan pemerintah daerah gelar rapat di hotel dan restoran

Untuk itu, dia pun menyambut baik kebijakan Kementerian Dalam Negeri yang kembali memperbolehkan pemerintah daerah untuk menggelar rapat di hotel dan restoran, dengan beberapa ketentuan.

"Kita sambut positif, sepanjang kemudian semangatnya tetap dalam efisiensi dan efektifitas anggaran itu sendiri dan bisa dipertanggungjawabkan secara baik dan akuntabel," kata dia.

Menurut dia, para kepala daerah pun harus berperan sebagai penanggung jawab efisiensi anggaran tersebut. Sekretaris daerah, kata dia, harus memilah agenda pemerintahan yang bisa digelar di hotel atau restoran.

Baca juga: Kemenpar minta perhotelan perluas pasar selain belanja pemerintah

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan lampu hijau kepada seluruh pemerintah daerah untuk kembali menggelar ragam kegiatan hingga rapat di hotel dan restoran.

Tito menekankan bahwa pemerintah harus memikirkan hotel dan restoran yang hidup dari agenda meeting, incentive, convention, dan exhibition (MICE).

Menurut dia, lapangan usaha perhotelan dan restoran memiliki karyawan yang tidak sedikit dan juga rantai pasok makanan serta minuman.

Kegiatan rapat di hotel dan restoran dapat menghidupkan para produsen yang memasok barang ke hotel dan restoran.

Baca juga: Anggota DPR: Rapat pemda di hotel butuh pedoman agar tak kebablasan

Baca juga: Soal uang hotel, Wamensesneg: Sikap Menkeu wakili pemerintah

Baca juga: Pemda DIY dukung kegiatan rapat di hotel asalkan efektif dan efisien

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |