Komandan Militer Tertinggi Iran pertanyakan komitmen gencatan senjata

2 months ago 26

Teheran (ANTARA) - Komandan militer tertinggi Iran pada Minggu (29/6) mempertanyakan komitmen Israel terkait gencatan senjata yang disepakati baru-baru ini menyusul pertempuran selama 12 hari, memperingatkan bahwa Teheran siap merespons dengan tegas terhadap setiap agresi baru, menurut kantor berita semiresmi Iran, Tasnim.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Abdolrahim Mousavi menyatakan hal itu dalam pembicaraan via telepon dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Khalid bin Salman, saat keduanya membahas konflik yang melibatkan Iran, Israel, dan Amerika Serikat (AS) tersebut.

"Kami memiliki keraguan yang serius terkait kepatuhan musuh terhadap gencatan senjata itu. Jika agresi dilakukan kembali, kami sepenuhnya siap untuk merespons dengan tegas," tutur Mousavi.

Dia menuding Israel dan AS melancarkan serangan terhadap Iran meski Teheran melakukan apa yang dia sebut sebagai aksi menahan diri, termasuk selama perundingan nuklir tidak langsung dengan Washington.

Kepala pertahanan Arab Saudi tersebut mengecam agresi terhadap Iran dan menuturkan Riyadh telah melakukan berbagai upaya untuk membantu mengakhiri konflik itu, menurut Tasnim. Kedua pihak juga sepakat untuk memelihara konsultasi yang bertujuan untuk meningkatkan hubungan bilateral dan mendorong stabilitas regional.

Secara terpisah, Majid Takht-Ravanchi, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan politik, menyampaikan bahwa Teheran tidak menjadwalkan pertemuan apa pun dengan pejabat AS, menepis klaim baru-baru ini yang disampaikan oleh Presiden AS Donald Trump perihal perundingan nuklir mendatang, lapor media pemerintah tersebut.

Berbicara dalam penutupan KTT NATO sebelumnya pada pekan lalu, Trump mengatakan pejabat AS dan Iran akan bertemu untuk membahas kemungkinan kesepakatan nuklir.

Konflik tersebut meningkat pada 13 Juni saat Israel melancarkan serangan udara terhadap wilayah Iran, menargetkan fasilitas militer dan nuklir. Serangan itu menewaskan komandan senior, ilmuwan nuklir, dan warga sipil, menurut pihak berwenang Iran.

Iran membalasnya dengan gelombang serangan rudal dan drone ke wilayah Israel. Pada 22 Juni, pasukan AS mengebom tiga fasilitas nuklir Iran yang berlokasi di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Sebagai respons, Iran menyerang Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar.

Gencatan senjata antara Iran dan Israel dicapai pada Selasa (24/6) usai pertempuran selama hampir dua pekan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |