KOI perkuat perlindungan atlet lewat Safeguarding yang dimulai di AYG

4 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memperkuat perlindungan terhadap para atlet yang berkompetisi di panggung internasional lewat Program Safeguarding yang dimulai dari ajang Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025.

"Indonesia ingin menjadi contoh bahwa prestasi dan perlindungan bisa berjalan beriringan. Atlet muda kita berhak bertanding dengan aman dan pulang membawa pengalaman positif, bukan hanya medali," kata Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari di Jakarta, Rabu.

Program Safeguarding dirancang untuk memastikan setiap atlet muda berkompetisi tanpa kekerasan, pelecehan, intimidasi, atau bentuk penyalahgunaan lainnya, baik fisik, verbal, secara langsung maupun digital.

Selain itu, tujuan program juga menekankan pada kesehatan mental, kesetaraan gender, dan literasi digital sebagai bagian dari pendekatan holistik dalam mendukung perkembangan atlet muda.

Program tersebut mulai dijalankan pada AYG Bahrain 2025 yang berlangsung pada 22-31 Oktober. Dalam pesta multi cabang olahraga remaja Asia itu, KOI atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia menghadirkan Safeguarding Officer resmi yang mendampingi atlet selama berkompetisi.

Oktohari menjelaskan bahwa program itu dijalankan bekerja sama dengan Badan Olimpiade Asia atau OCA dan Panitia Penyelenggara AYG Bahrain 2025, yang selaras dengan prinsip keselamatan olahraga yang diadopsi secara global.

Baca juga: KOI dan AIMS kerja sama buka jalan pencak silat ke sistem Olimpiade

Anggota Komisi Sports for All KOI sekaligus Safeguarding Officer Tabitha Charmaine Sumendap menambahkan bahwa Program Safeguarding merupakan bagian dari program kerja komisinya yang berfokus pada edukasi, pencegahan, dan perlindungan terhadap segala bentuk kekerasan dalam olahraga.

Program itu, dia melanjutkan, bukan sekadar perlindungan, tetapi juga menciptakan rasa aman, menghormati martabat atlet, dan membangun budaya peduli di dunia olahraga.

Safeguarding sendiri memastikan atlet, baik junior maupun dewasa, memahami hak mereka dan terlindungi dari pelecehan, eksploitasi, atau pemaksaan, termasuk tekanan mengganti kewarganegaraan atau mewakili provinsi lain.

Sistem itu juga memberikan jalur aman bagi atlet dan staf untuk menyampaikan keluhan atau kekhawatiran kepada petugas terlatih, sehingga mereka tahu langkah yang benar untuk melindungi diri.

KOI berencana memperluas Program Safeguarding melalui kerja sama strategis dengan Alliance of Independent Recognized Members of Sport (AIMS), mencakup isu perlindungan atlet, pencegahan perdagangan orang, dan peningkatan kesadaran keamanan olahraga di tingkat internasional.

Melalui langkah itu, KOI memperkuat prinsip keselamatan olahraga untuk semua, menempatkan Indonesia di garis depan upaya regional dalam membangun ekosistem olahraga yang aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi generasi penerus bangsa.

Baca juga: IF beri dukungan untuk Indonesia jadi tuan rumah ajang olahraga dunia

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |