KLH dan tokoh agama kolaborasi untuk perbaikan tata kelola lingkungan

2 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan para tokoh agama dan masyarakat untuk mendorong perbaikan tata kelola lingkungan di Indonesia termasuk masukan mengenai kegiatan ekstraktif.

"Tadi para tokoh agama, para profesor, doktor, yang juga sekaligus tokoh agama telah memberikan banyak masukan, koreksi, buat kita semua. Kita tentu akan mengelaborasi beberapa langkah penting di antaranya perbaikan tata kelola undang-undang kita, ini juga perlu kita perbaiki," kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq usai dialog bersama tokoh agama dan masyarakat di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan bahwa dukungan dari tokoh agama dan masyarakat sangat diperlukan mengingat pemerintah, dalam hal ini KLH/BPLH, sangat membutuhkan dukungan semua pihak untuk melakukan perbaikan tata kelola lingkungan untuk menjadi semakin baik.

Baca juga: Wamen LH minta pelaksanaan MBG jadi contoh baik pengelolaan sampah

Hanif menyebut dialog akan terus dilakukan antara KLH/BPLH dan para tokoh tersebut untuk memperkuat semua lini yang diperlukan.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2005-2015 Din Syamsuddin menyampaikan apresiasi kepada Menteri LH Hanif dan Wakil Menteri LH Diaz Hendropriyono atas niat baik untuk menjalin kolaborasi bersama tokoh agama dan masyarakat untuk menghadapi berbagai tantangan lingkungan dan melakukan perbaikan.

Hal itu penting, katanya, karena berbagai organisasi agama sudah menyadari pentingnya melakukan perbaikan tata kelola lingkungan terutama menghadapi tiga krisis planet yaitu perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan.

Baca juga: KLH identifikasi sejumlah faktor lingkungan terjadinya banjir di Bali

Urgensi itu juga sudah disampaikan, termasuk melalui khotbah dan ceramah para ulama. Namun, kata dia, kebersamaan menjadi kata kunci penting untuk menghadapi berbagai isu tersebut.

"Kami dari para tokoh lintas agama hanya bertanggung jawab memberikan penyadaran kepada umat kami masing-masing bahwa masalah lingkungan hidup, ecological collapse, sejatinya adalah masalah moral, inilah ranah tanggung jawab kami," katanya.

Baca juga: KLH ungkap lebih dari 200 hotel dapat penilaian PROPER Merah

"Kami berharap pemerintah untuk bertanggung jawab pada ranahnya terutama dengan adanya undang-undang maupun kebijakan yang pro lingkungan," demikian Dim Syamsudin.

Dalam kesempatan dialog tersebut hadir pula berbagai perwakilan tokoh agama dan masyarakat lain, termasuk Sekretaris Eksekutif PGI Pdt. Johan Kristantara, Ketua Umum Permabudhi Prof. Philip K Widjaja, Imam Keuskupan Bandung Ferry Sutrisna Wijaya, Ketua Bidang Keagamaan dan Spiritualitas PHDI KRHT Astono Chandra Dana serta akademisi Universitas Nottingham Bagus Muljadi.

Baca juga: Menteri LH ajak samakan visi jaga dan kembangkan keanekaragaman hayati

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |