Kiwi dan air mineral dapat bantu redakan sembelit

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Sebuah studi oleh King's College London menemukan bahwa buah kiwi dapat membantu meredakan sembelit. Penelitian tersebut menyatakan bahwa suplemen magnesium oksida dapat membantu mengurangi gejala sembelit.

Mengutip siaran Hindustan Times pada Minggu (16/11), satu dari sepuluh orang mengalami sembelit persisten, yang secara signifikan dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Menurut Layanan Kesehatan Nasional (NHS), jika kita tidak buang air besar setidaknya tiga kali dalam seminggu terakhir, atau jika kita buang air besar lebih jarang dari biasanya maka kita akan mengalami sembelit.

Dalam sebuah laporan BBC, Dr. Eirini Dimidi dari King's College London mengatakan bahwa orang-orang dapat melaporkan hingga 30 gejala sembelit yang berbeda.

Sementara dalam pedoman terbaru, seseorang harus fokus pada buah dan minuman untuk mengatasi sembelit. Dr. Dimidi menjelaskan bahwa seseorang harus makan dua atau tiga kiwi setiap hari untuk mengatasi sembelit.

Baca juga: Tim ilmuwan ungkap peran tersembunyi hidrogen untuk kesehatan usus

"Bahkan tanpa kulitnya, buah ini tetap baik dan mengandung serat," kata Dimidi.

Serat dalam buah kiwi memiliki efek pada usus yang dapat menyebabkan kontraksi usus dan meningkatkan volume feses. Kiwi juga meningkatkan kadar air dalam usus, yang dapat melunakkan feses dan meningkatkan kekebalan tubuh karena kaya akan vitamin C.

Selain itu, kiwi dapat membantu mengatur tekanan darah karena mengandung kalium.

Mengonsumsi delapan hingga sepuluh buah prem dan roti gandum hitam sebagai camilan harian juga dapat memberikan dampak yang serupa.

Dr. Dimidi juga mengklaim bahwa air mineral lebih baik daripada air keran. Sebab, magnesium adalah mineral penting yang bertindak sebagai pencahar. Studi ini menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen magnesium oksida memiliki banyak manfaat.

Suplemen magnesium oksida dapat mengurangi nyeri perut bagian bawah, kembung, dan mengejan serta memperlancar buang air besar.

Asosiasi Dietetik Inggris juga memuji penelitian yang dilakukan oleh King's College London. Mereka menyatakan bahwa panduan terbaru tersebut merupakan pendekatan yang lebih berfokus pada diet dan berbasis bukti untuk penanganan sembelit kronis.

Baca juga: Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia

Baca juga: Nutrisi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri baik usus

Baca juga: Kebiasaan-kebiasaan yang bisa membuat usus lebih cepat menua

Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |