Padang (ANTARA) - Sebelum waktu zuhur tiba, sebuah ruangan di kawasan Lanud Sutan Sjahrir Padang, Sumatera Barat, terdengar riuh. Di dalam sana ada diskusi kecil menjelang keberangkatan distribusi logistik ke daerah terisolir untuk sortie penerbangan kedua.
Setelah mendapatkan lokasi untuk menurunkan bantuan dari Intel Lanud Sutan Sjahrir, Pilot Helikopter Caracal TNI-AU Kapten Pnb Indra Sakti berbincang dengan kopilotnya Lettu Pnb Galang Dirgantara sambil sesekali melihat alat navigasi di genggamannya.
Saat itu lima hari setelah banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat, armada TNI-AU melanjutkan misi kemanusiaan menembus akses yang terputus didukung dengan cerahnya awal Desember.
Langit biru dikelilingi awan-awan kecil di batas horison membuat pilot semakin yakin untuk menjalan misi hari itu. Setelah mengisi bahan bakar, prajurit TNI-AU menyelesaikan pemindahan logistik dari truk ke dalam helikopter, di antaranya makanan dan minuman serta kasur untuk diantarkan ke kawasan Tiku V Jorong Kabupaten Agam.
Hari itu, misi mengantarkan bantuan dalam tiga kali penerbangan ke tiga lokasi yang sulit diakses melalui jalur darat, yakni pagi ke Maligi Kabupaten Pasaman Barat, siang ke Kabupaten Agam di Tiku V Jorong, lalu dilanjutkan sore ke Palembayan.
Sesaat sebelum terbang, pilot bersama kru dan prajurit TNI-AU dari Lanud Sutan Sjahrir membentuk lingkaran untuk memberikan arahan sekaligus berdoa. Selain penumpang, helikopter juga membawa 1,5 ton bantuan.
Helikopter dengan bentuk khas militer angkatan udara itu memiliki dua rotor (baling-baling), yakni rotor utama di atas dan rotor kecil di ekor belakang. Biasanya Helikopter Caracal seri EC-725/H225M dari Skadron udara 8 Lanud Atang Sendjaja ini digunakan untuk transportasi pasukan, evakuasi korban, dan pencarian tempur dan tugas penyelamatan.
Menyalakan mesin, rotor perlahan berputar dan berdesing keras. Kemudian helikopter melayang beberapa saat hingga sekitar 10 meter, lalu terbang ke arah utara. Dari ketinggian, terlihat jelas sejumlah kerusakan daerah aliran sungai dan permukiman di Padang dan Padang Pariaman.
Sesampai di Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, helikopter sempat terbang di atas areal perkebunan sawit yang terendam banjir serta beberapa jembatan yang terputus.
Pilot memutar helikopter beberapa kali untuk memastikan lokasi pendaratan di kawasan pantai tersebut. Akhirnya, heli pun mendarat di atas dataran berpasir tanpa mematikan mesin dan baling-baling.
Pasir-pasir terbang ke segala penjuru, masyarakat diminta untuk menjemput logistik yang dikeluarkan secara estafet oleh prajurit TNI- AU tanpa harus mendekat ke helikopter.
"Sudah lima hari akses terputus di sini akibat banjir bandang, rumah kami semua di sini kena banjir, kami sangat membutuhkan bantuan ini," kata Syafril warga Tiku V Jorong saat menerima bantuan yang diturunkan dari udara.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































